Perbedaan
bahasa Indonesia jurnalistik dengan bahasa Indonesia baku adalah
penggunaannya. Bahasa Indonesia jurnalistik digunakan sebagai media
penyampai informasi yang mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan
dengan bahasa Indonesia baku. Sifat yang khas itu adalah bahasanya
singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, dan menarik.
Bahasa
Indonesia yang digunakan dalam media massa lebih mendekati bahasa
sehari-hari yang sering digunakan oleh masyarakat. Sehingga bahasa
jurnalistik dianggap lebih dekat dan akrab ditelinga masyarakat. Bahasa
jurnalistik juga sering dikatakan sebagai cerminan bahasa masyarakat.
Penulisannya
bahasa Indonesia jurnalistik diharapkan tidak mengulang-ngulang suatu
kata, ini disebabkan karena pengulangan suatu kata menjadikan pembaca
jenuh. Sehingga kreativitas dalam memilih dan mengolah kata dibutuhkan
dalam penulisan bahasa Indonesia jurnalistik. Oleh karena itu para
sastrawan banyak yang merasa tertantang untuk mengolah suatu kata yang
pas dan cocok untuk digunakan, sehingga banyak sastrawan yang beralih
profesi menjadi seorang wartawan.
Antara
media massa dan masyarakat terjadi saling mempengaruhi. Ada beberapa
kesalahan pada kalimat jurnalistik yang kemudian dianggap benar dan
ditiru olah masyarakat. Sebagai sontoh banyak orang yang membuat kalimat
tanpa subjek, memulai kalimat dengan kata depan, terbawanya struktur
bahasa lisan dalam bahasa tulis.
Bahasa
Indonesia jurnalistik juga menyumbang perkembangan bahasa Indonesia.
Bahasa yang dipopulerkan oleh para jurnalis seperti pemuda-pemudi,
saudara-saudari, merupakan sumbangan dari bahasa jurnalistik yang
kemudian diterapkan oleh bahasa Indonesia baku, sehingga saat ini
kata-kata tersebut tidak asing dilingkungan kita.
Sumber : Buku "Inilah Behasa Indonesia Jurnalistik" Karangan Tri Adi Sarwoko
0 komentar:
Post a Comment