accestrade

Thursday 14 September 2017

WISATA GARDU PANDANG PUNCAK JEHAN KUNIR KELING

Harus diakui selama ini banyak potensi desa di Jepara yang belum tergarap, pemerintah lokal seolah diam dan memalingkan mata. Mereka bungkam seribu kata, seakan tak tahu tentang kekayaan alam yang dimilikinya. Pemerintah lokal malas menganalisis aset desanya yang kaya.
IMG_20170409_150412_HDRDesa dalam hal ini pemerintah lokal tak pernah menyadari bahwa desanya memiliki keragaman dan kekayaan potensi yang sangat melimpah. Selama ini masyarakat maupun pemerintah daerah hanya terpaku pada peningkatan produksi kayu dan ukiran yang menjadi andalan Jepara sejak dulu.
IMG_20170409_165953_HDRApabila dimanfaatkan dengan baik, tentu potensi desa ini akan dapat memperbaiki ekonomi mereka. Padahal banyak potensi desa yang bisa saling dihubungkan untuk meningkatkan nilai tambah produk alam, furnitur/mebel, kopi maupun pariwisata dan sebagainya.
Oke, jangan berkecil hati dahulu, kita patut bangga sebagai warga Jepara, kita sudah memulai berbenah diri sehingga bisa bersaing dengan kota kota lain di Indonesia dengan keindahan dan kekayaan alam yang kita miliki untuk dapat dikelola dengan baik sebagai destinasi wisata yang baru yang memanjakan para pelancong.
IMG_20170409_155143_HDRHal ini ada pada Desa Kunir, Keling, Jepara, adalah Puncak Jehan yang memiliki potensi yang luar biasa untuk dapat dikembangkan sebagai obyek wisata. Bermula dari ide-ide sederhana dan masukan dari para traveler luar daerah serta para mahasiswa KKN, gema tentang pengembangan Puncak Jenah sebagai destinasi wisata terus bergulir.
Awalnya, pengembangan dan tata kelola Puncak Jehan sebagai Gardu Pandang adalah sebuah gardu pengintai babi hutan, bagi warga, babi hutan atau kami sebut celeng ini sebagai hama yang merusak tanaman perkebunan, untuk itu keberadaannya harus dibinasakan. Gardu yang berada di puncak Jehan inilah sebagai lokasi perburuan celeng liar yang sering merugikan warga.
IMG_20170409_165455_HDRSatu hari, komunitas sepeda motor trail sering lakukan off road di areal ini dan tertarik mengikuti pengintaian dan perburuan celeng. Dari kegiatan ini dan tentunya dengan menggaet para mahasiswa magang tertarik untuk mengidentifikasi semua potensi desa yang dapat mendukung kegiatan pariwisata serta membuat perencanaan pengembangan sebagai daya tarik wisata. Hasilnya menakjubkan, rerembugkan dengan Desa, camat, dan bupati semuanya membuahkan hasil. APBD dikucurkan untuk membangun fasilitas pariwisata Desa Kunir dijadikan sebagai destinasi unggulan bagi para petualang.
IMG_20170409_171629_HDRUntuk menuju kesini diperlukan daya Dan upaya yang lebih, Hal ini dikarenakan Masih dàlam tahap pembañgunan. Sehingga beberapa jalanan Masih terjadi Dan berbakti. Diperlukan kehati hatian Dan extra waspada karena hujan yang mengguyur jalanan curam menjadi superlicin dan berlumpur. Disarankan jika ingin kesini agar menggunakan sepatu gunung dengan grip radial Dan mesin motor yang fit.
IMG_20170409_170912_HDRSaat menuju parkir motor sudah disuguhi track yang nanjak Dan terjadi, Belum lagi mulai dari lokasi parkir menuju me puncaak harus berjualan kaki sekitar 1 km dengan Medan tracking yang lumayan berat bagi pejalan pemula seperti saya. Di butuhkan kondisi tubuh yang prima dan untuk melahap lintas Alam yang berbakti, licin Dan nanjak.
Setelah menempuh perjalanan terjal sekitar 30 hingga 45 menit, Dan membutuhkan biaya karcis masuk sebesar 3 ribu rupiah per orang Akan menginginkan lelah kalian saat sampai dipuncak yang sangat kaya akan panorama alam yang luar biasa indahnya yang sayang untuk dilewatkan.
IMG_20170409_172212_HDRBukit Jehan merupakan puncak tertinggi di pedukuhan Jeham dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) masuk ke dalam wilayah Desà Kunir Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Bentangan wisata ini diperkirakan sekitar 5 hektar tanah perhutani yang dikelola oleh Pokdarwis Desa setempat bekerja dengan pemerintah Desa.
Jangan lupa bawa sampahmu ya. Jaga alammu yang sejatinya Akan menjagamu. Enjoy your weekend!!

0 komentar:

Post a Comment