accestrade

Wednesday, 23 August 2017

BURUNG MURAI BATU NIAS





Murai batu nias memang berbeda dari dua jenis yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena memiliki ciri khas berupa ekor hitam.
Nias merupakan pulau kecil di bawah Sumatera, dan termasuk dalam wilayah administratif Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini dulu memang menjadi habitat murai batu ekor hitam, tetapi kondisi saat ini sudah jauh berbeda.
Di habitat aslinya, burung ini juga sudah makin jarang ditemui. Namun, karena brand image sudah terbentuk, para pedagang sering mengakalinya dengan menyebut murai ekor hitam yang dijualnya berasal dari Nias.
Padahal, praktik yang terjadi saat ini, banyak beredar murai batu ekor hitam dari daerah lain di Sumatera, seperti Mentawai / Pagai, Sibanang, Simeulue, dan sebagainya.
Murai batu nias, dalam pengertian jenis yang asli dari Pulau Nias, memiliki beberapa ciri sebagai berikut :
  • Postur tubuh relatif kecil, atau seukuran murai batu lampung.
  • Warna merah / oranye pada bulu dadanya juga mirip MB lampung.
  • Bulu utama pada ekornya tidak berwarna putih seperti jenis murai batu lainnya, tetapi hitam (blacktail).
Sebagian murai batu ekor hitam yang berasal dari daerah selain Nias juga memiliki ciri yang sama, tetapi ada juga yang sebagian bulu utama pada ekornya tidak murni hitam. Untuk melihat keragaman murai batu ekor hitam asal Sumatera, silakan buka kembali arsipnya di sini.
Gaya tarung murai batu blacktail cukup unik, yaitu menggerak-gerakkan kepala sambil berkicau. Burung jenis ini juga banyak dicari untuk dikembangbiakan, khususnya yang berjenis kelamin betina. Induk betina MB ekor hitam dikawinkan dengan MB medan atau lampung, untuk mendapatkan burung istimewa.
Meningkatnya permintaan murai batu ekor hitam juga sering dimanfaatkan pedagang nakal untuk mengakali calon pembelinya. Hal ini terutama setelah Natalia, prototipe MB blacktail paling sempurna sejauh ini, sering menjuara even nasional, dengan mengalahkan murai batu medan maupun MB lampung.
Sejak saat itulah, sejumlah pedagang nakal sering “menyulap” murai batu ekor putih, dengan menyemirnya menjadi hitam.

0 komentar:

Post a Comment