Lalu siapa sebenarnya ibu? Ibu adalah
orang tua dari setiap individu didunia ini. dan siapa pula sebenarnya
orang tua ini? Orang bilang orang tua adalah seseorang yang harus
dihormati, disanjung, dan dijaga nama baiknya. Apa yang dikatakan
orang-orang memang benar, orang tua adalah orang yang harus dihormati,
disanjung, dan dijaga nama baiknya, karena orang tua merupakan orang
yang paling berjasa bagi kehidupan seorang anak dari masa kecil hingga
masa dewasanya.
Setiap orang tua pasti selalu
menginginkan yang terbaik untuk anaknya, maka dari itu seorang ibu atau
orang tua pastinya memiliki karakter dan cara masing-masing untuk
mendidik anaknya, beberapa menggunakan cara dengan memanjakan
anak-anaknya, beberapa lagi orang tua menggunakan cara yang keras untuk
mendidik anaknya, tapi tidak sedikit juga orang tua yang menggunakan
cara yang berlebihan dan terlewat keras dalam mendidik anak-anaknya,
seperti mudah marah terhadap anak overprotective terhadap anak-anaknya.
Lalu bagaimana cara menyikapi orang tua
yang pemarah ini? Dari sisi seorang guru yang anak muridnya memiliki
orang tua yang bersikap kelewat keras dalam mendidik dan dari sisi si
anak sendiri. Dari sisi si anak sendiri sebenarnya sulit untuk mencari
solusinya dan hampir tidak ada cara untuk si anak untuk menyikapi orang
tua yang pemarah. Karena bagaimanapun si anak tidak mungkin ada cara
untuk melawan orang tua, tetapi ada beberapa cara untuk si anak untuk
menghindari efek negatif pembangunan karakter dari sikap orang tua yang
mendidik dengan cara kelewat keras. Caranya sebagai seorang anak harus
mencoba berpikir positif berpikir.
Jangan Pernah Membantah Sama Orang Tua
Yang pertama kali kita perhatikan dalam Kumpulan Cara Menghadapai Ayah dan Ibu (Orang Tua) Otoriter (Egois) adalah jangan membantah kata katanya. Kata kata orang tua kita. Bahasa jawanya sih “Njawal” entah bagaimana dengan bahasa indonesianya. Cukup kita katakan “iya” tak lebih. Di suruh apa, di kasih tau apa, jawab saja iya dengan senyum. Jangan mengatakan yang tidak tidak. Karena pasti mereka kan marah dan menganggap kita menentang mereka.
Yang pertama kali kita perhatikan dalam Kumpulan Cara Menghadapai Ayah dan Ibu (Orang Tua) Otoriter (Egois) adalah jangan membantah kata katanya. Kata kata orang tua kita. Bahasa jawanya sih “Njawal” entah bagaimana dengan bahasa indonesianya. Cukup kita katakan “iya” tak lebih. Di suruh apa, di kasih tau apa, jawab saja iya dengan senyum. Jangan mengatakan yang tidak tidak. Karena pasti mereka kan marah dan menganggap kita menentang mereka.
Jangan Pernah Berbohong
Sekali berbohong, maka akan di cap berbohong. Andaikata kalian sudah berbohong kepada orang tua terutama ibu. Pasti selanjutnya mereka tak akan percaya kepada kalian 50%. Atau malah tak percaya sama sekali kepada kalian. Bagi yang sudah berbohong, janganlah melanjutkan kebohongan. Jadilah anak yang jujur dan biarlah walaupun kita tak di percaya. Bagi yang belum bohonh jangan berbohong. Karena akibatnya akan fatal bagi diri kita.
Sekali berbohong, maka akan di cap berbohong. Andaikata kalian sudah berbohong kepada orang tua terutama ibu. Pasti selanjutnya mereka tak akan percaya kepada kalian 50%. Atau malah tak percaya sama sekali kepada kalian. Bagi yang sudah berbohong, janganlah melanjutkan kebohongan. Jadilah anak yang jujur dan biarlah walaupun kita tak di percaya. Bagi yang belum bohonh jangan berbohong. Karena akibatnya akan fatal bagi diri kita.
Tunjukkan Bukti, Bukan hanya Ucapan saja
Ini yang paling penting dalam Kumpulan Bagaimana Cara Menghadapai Ayah dan Ibu (Orang Tua) Otoriter (Egois). Jika kita memiliki cita cita, dan ayah dan ibu kita sebagai orang tua merasa cita citanya tidak menjanjikan masa depan atautak sesuai keinginan mereka. Mereka pasti tidak setuju. Walaupun kita mengiming imingkan apa pun, mereka pasti tak percaya. Orang tua butuh bukti nyata. Bukan hanya kata kata. Karena mereka sudah memiliki banyak pengalaman. Sehingga tak percaya dengan isapan jempol alias OMDO. Dan ini sudah saya buktikan sendiri. Harus ada bukti nyatanya.
Ini yang paling penting dalam Kumpulan Bagaimana Cara Menghadapai Ayah dan Ibu (Orang Tua) Otoriter (Egois). Jika kita memiliki cita cita, dan ayah dan ibu kita sebagai orang tua merasa cita citanya tidak menjanjikan masa depan atautak sesuai keinginan mereka. Mereka pasti tidak setuju. Walaupun kita mengiming imingkan apa pun, mereka pasti tak percaya. Orang tua butuh bukti nyata. Bukan hanya kata kata. Karena mereka sudah memiliki banyak pengalaman. Sehingga tak percaya dengan isapan jempol alias OMDO. Dan ini sudah saya buktikan sendiri. Harus ada bukti nyatanya.
Turuti kemauan mereka
Turuti mau mereka apa. Asalkan baik untuk kita kenapa tidak? Andaikan tak sesuai dengan prinsip kita, di coba dulu saja mengenai kemauan mereka. Kecuali kalau kemauan mereka bertentangan dengan norma agama. Jangan di turuti. Turuti dulu kemauan mereka, setelah ada akibatnya saat kamu turuti, tunjukkan kepada mereka.
Turuti mau mereka apa. Asalkan baik untuk kita kenapa tidak? Andaikan tak sesuai dengan prinsip kita, di coba dulu saja mengenai kemauan mereka. Kecuali kalau kemauan mereka bertentangan dengan norma agama. Jangan di turuti. Turuti dulu kemauan mereka, setelah ada akibatnya saat kamu turuti, tunjukkan kepada mereka.
Jangan Pernah Menyinggung Perasaan Mereka
Ibarat sebuah Negara, maka orang tua adalah pemimpinnya dan kita adalah rakyat. Kalau sampai kita berkata yang bisa menyinggung perasaan mereka, maka yang terjadi pasti mereka akan marah besar. Menghukum kita dan mungkin melakukan hal yang tak kita senangi. No 5 ini perlu kalian ingat dalam Kumpulan Bagaimana Cara Menghadapai Ayah dan Ibu (Orang Tua) Otoriter (Egois). Lebih baik kita diam sebagai anak dari pada kita berkata yang hanya akan membuat mereka jengkel. Berkata saja yang seperlunya agar tak mengeluarkan kata kata yang jelek.
Ibarat sebuah Negara, maka orang tua adalah pemimpinnya dan kita adalah rakyat. Kalau sampai kita berkata yang bisa menyinggung perasaan mereka, maka yang terjadi pasti mereka akan marah besar. Menghukum kita dan mungkin melakukan hal yang tak kita senangi. No 5 ini perlu kalian ingat dalam Kumpulan Bagaimana Cara Menghadapai Ayah dan Ibu (Orang Tua) Otoriter (Egois). Lebih baik kita diam sebagai anak dari pada kita berkata yang hanya akan membuat mereka jengkel. Berkata saja yang seperlunya agar tak mengeluarkan kata kata yang jelek.
Mungkin sebagai seorang anak, hanya ini
yang bisa Admin berikan dalam artikel Kumpulan Bagaimana Cara
Menghadapai Ayah dan Ibu (Orang Tua) Otoriter (Egois). Untuk hal yang
lain, bisa kalian tambahkan dari sumber yang ada di internet atau
belajar dari pengalaman masa lalu. Janganlah kita jadi anak durhaka.
Tunjukkan pada mereka bahwa kita mampu melakukan apa yang baik dan apa
yang menjadi kewajiban kita sebagai anak.
Hidup ini kadang memang melelahkan, tapi
memang lebih melelahkan jika kita hanya berpikir tanpa bertindak. yang
penting action dulu guys.. hasil mah kita serahin sama Allah SWT.
Menjadi orang tua juga memang susah. Tapi jadi anak tak gampang pula.
Jangan lupa sharenya yah guys.. semoga bermanfaat buat yang lain
0 komentar:
Post a Comment