accestrade

Wednesday, 23 August 2017

BURUNG CUCAK KEBON

Burung Cucak Kebon | Trucukan | Merbah Cerukcuk

Merbah cerukcuk adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae
Burung Cucak Kebon atau banyak juga yang bilang trucukan atau jogjog pastinya para hobi burung mengenalnya dan burung jenis ini pastinya ada di setiap pasar burung dimanapun, karena burung cucak kebon ini sering banyak di tangkap.

Untuk masalah harga memang burung tersebut tidak terlalu mahal dan banyak juga yang memeliharanya untuk sekedar hobi karena untuk memeliharanya cukup gampang tidak terlalu sulit hanya dengan memberi dia makan buah - buahan dia pun pasti senang.
Merbah cerukcuk serumpun dengan burung cucak - cucakan  ( Family  Pycnonotidae ) seperti salah satunya yaitu burung kutilang mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh anak-anak di Jawa, terutama yang disukai adalah burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga dapat dijinakkan.
Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas, setiap saat atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta makanan kepada pemeliharanya, dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang, dan serangga kecil seperti ulat, belalang atau cengkerik.
Burung trucukan atau burung merbah atau disebut juga cucak-cucakan ( familia Pycnonotidae ) termasuk ke dalam suku burung kicau kawasan Asia tropis dan Afrika, burung dengan suara yang merdu dan variasi lagu beragam ini dalam bahasa Inggris disebut Bulbuls. ( Yellow-vented Bulbul ) Pycnonotus goiavier

Nama merbah ( bahasa Melayu ) merujuk pada jenis burung kicauan, berbulu suram dan tinggal di semak belukar, termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis burung pelanduk, tepus, bentet dan lain-lain.
Burung cucak kebon atau Trucukan ini bukan jenis  burung petarung, namun burung ini bisa melakukan pertahanan untuk menjaga daerah teritorialnya. karena mempunyai kemampuan adaptasi yang cukup  tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
Burung ini berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm, dan sisi atas tubuh ( punggung, ekor ) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah ( tenggorokan, dada dan perut ) putih kusam. Mahkota kehitaman, alis dan sekitar mata putih, dengan kekang ( garis di depan mata ) hitam. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan penutup pantat berwarna kuning, iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder, burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain, tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.

Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak, di pekarangan, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak, selain itu ia juga memangsa aneka serangga, ulat dan hewan kecil lainnya seperti cacing dan merbah cerukcuk sering menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.

Berbunyi nyaring dan berisik, cok, cok, ..cok-cok ! ; siulan pendek cuk-co-li-lek.. berulang, kadang-kadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung, orang bilang biasanya dengan istilah, golokcilik,golokcilik, golokcilik begitulah bunyi kicauan serupanya.

Sarang cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan menempel pada dahan. Di Jawa Tengah didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang, telur dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu, tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.

Burung ini menyebar luas di Asia Tenggara, Semenanjung Malaya dan Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra dan pulau-pulau di bagian timurnya, Kalimantan, Jawa dan Bali. Diduga diintroduksi ke Lombok dan Sulawesi Selatan. Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.

Beda Jantan Dan Betina Burung Trucukaan ini banyak yang mengatakan bahwa jika jantan  di dalam rongga mulutnya akana terlihat berwarna Kuning dan dapat di pastikan Burung Trucukan Jantan.
Dan jika burung trucukan jantan jika dia berkicau atau ngriwik akan terlihat jambul di atas kepalanya dan terdengar kicauannya atau ngriwiknya lebih keras dari pada betina.
Namun ada pula masukkan yang banyak mengatakan bahwa kelas burung pemakan buah - buahan ini seperti, burung cucak - cucakan kebon, kutilang dan cucak rowo ( Cucak Ijo tidak termasuk ) yang rewel atau yang mempunyai suara ngerol dan ngeropel adalah jenis kelamin yang Betina.

0 komentar:

Post a Comment