Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan, Surabaya juga terkenal dengan
tujuan wisata tersebut. Ini kota terbesar kedua di Indonesia menarik
ribuan orang untuk mengunjungi kota selama liburan dan menghabiskan
waktu luang mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan menikmati
hiburan yang ditawarkan oleh kota.
Seiring dengan suasana yang semarak, Surabaya membuat tempat yang
sempurna untuk liburan dengan wisata alam serta tempat-tempat
bersejarah. Berikut adalah beberapa tempat wisata di surabaya untuk mengunjungi selama Anda tinggal di Surabaya.
1. jembatan suramadu ~ Eksotisme dan Keindahan jembatan penghubung.
Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal),
Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan
terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga
bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach
bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati
Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009[3]. Pembangunan
jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura,
meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif
tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya
pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
info wisata : biro wisata semarang, tour domestik semarang
info wisata : biro wisata semarang, tour domestik semarang
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi
Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga
dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan
approach bridge.
Jembatan Nasional Suramadu (singkatan dari Surabaya-Madura)
yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Madura semakin memudahkan kita
yang berada di Jawa untuk berkunjung ke pulau Madura tanpa harus
menaiki kapal penyeberangan. Selain digunakan sebagai jembatan
penyeberangan, dengan keindahan struktur jembatannya, Jembatan Suramadu
juga dijadikan sebagai salah satu objek wisata baru di Surabaya dan
Madura.
Kami punya beberapa informasi keren tentang Jembatan Suramadu ini yang
belum banyak diketahui orang Indonesia. Bahkan, mungkin orang Surabaya
atau Madura sendiri belum tahu tentang fakta-fakta ini. Buat orang
Surabaya-Madura dan khususnya buat kamu-kamu yang mau menyeberang
melewati jembatan ini, kamu harus baca fakta-fakta ini.
1. Jembatan Terpanjang di Indonesia
Posisi jembatan terpanjang di Indonesia yang sebelumnya dijabat oleh
Jembatan Posopati berhasil direbut Jembatan Suramadu dengan panjang dua
kali lipat dari jembatan yang berada di Bandung itu. Dengan panjang
5.438 m, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang yang ada di Indonesia
untuk saat ini.
[foto-foto bhy google]
Jembatan Suramadu tetaplah digemari untuk dikunjungi oleh siapa pun. Jembatan ini dibangun dengan kokoh dan kuatnya dengan menghubungkan dua pulau yakni: Madura dan Jawa; karenanya ia dinamakan Suramadu (Surabaya-Madura). Menurut ahli konstruksi bangunannya, jembatan ini telah membentang sejauh 5,500 meter dan ia menjadi jembatan terpanjang di Indonesia. Meski pada awalnya ia dibangun karena ingin menyatukan mobilitas antara Jawa dan Madura, namun dewasa ini jembatan Suramadu menjadi ikon menarik untuk dikunjungi. Bahkan, di tiap ujung jembtan ini terdapat tempat wisata kuliner di Surabaya yang sangat lezat.
[foto-foto bhy google]
Jembatan Suramadu tetaplah digemari untuk dikunjungi oleh siapa pun. Jembatan ini dibangun dengan kokoh dan kuatnya dengan menghubungkan dua pulau yakni: Madura dan Jawa; karenanya ia dinamakan Suramadu (Surabaya-Madura). Menurut ahli konstruksi bangunannya, jembatan ini telah membentang sejauh 5,500 meter dan ia menjadi jembatan terpanjang di Indonesia. Meski pada awalnya ia dibangun karena ingin menyatukan mobilitas antara Jawa dan Madura, namun dewasa ini jembatan Suramadu menjadi ikon menarik untuk dikunjungi. Bahkan, di tiap ujung jembtan ini terdapat tempat wisata kuliner di Surabaya yang sangat lezat.
2. Sejarah Pembuatan Jembatan Suramadu
gambar pembangunan jembatan suramadu |
Pembangunan bagian tengah Suramadu | mujibanwar.wordpress.com
Ide pembangunan jembatan ini diprakarsai oleh presiden kelima Indonesia,
Ibu Megawati Soekarno Putri. Maka yang melakukan seremoni peresmian
mulainya pembangunan jembatan ini pada tahun 2003 juga beliau.
Jembatan ini dibuat untuk meningkatkan proses pembangunan, baik dari
infrastruktur maupun ekonomi di Madura, karena setelah dievaluasi,
kabupaten/kota di Madura sedikit tertinggal dari kabupaten/kota yang ada
di pulau Jawa.
3. Biaya Masuk - biaya pembayaran tol suramadu
Gerbang Tol Jembatan Suramadu | kaskus.co.id |
Jembatan Suramadu sebenarnya adalah sebuah jalan tol dengan sedikit
perbedaan, yaitu diperbolehkannya kendaraan roda 2 dan sejenisnya untuk
melalui jembatan ini.
Sebagaimana jalan tol pada umumnya, jembatan ini pun mempunyai tarif
apabila anda ingin melaluinya. Biaya masuk Jembatan Suramadu terbagi
menjadi 4 golongan, yaitu:
Sepeda Motor: Gratis.
- Golongan I: Rp30.000,00.
- Golongan II: Rp45.000,00.
- Golongan III: Rp60.000,00.
2. Kebun Binatang Surabaya (KBS)
Kebun Binatang Surabaya (KBS)
adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia dan terletak
di Surabaya. KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap
se-Asia Tenggara, di dalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang
berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Termasuk di dalamnya
satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri dari Mamalia, Aves,
Reptilia, dan Pisces.[1]
Sejarah Kebun Binatang Surabaya (KBS)
pertama kali didirikan berdasarkan SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal
31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin
(Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama
H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi
finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang
mempunyai modal cukup.
Susunan pengurus pertama Kebun Binatang Surabaya:
- Ketua: J.P Mooyman
- Sekretaris: A.H. de Wildt
- Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu:
- F.C. Frumau
- A. Lenshoek
- H.C. Liem
- J. Th. Lohmann
- Edw. H. Soesman
- M.C. Valk
Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916. Kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di Jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.
Untuk pertama kalinya pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan
membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang
tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani/KBS mengalami krisis
dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada
tahun ini pula, dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS,
tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektare dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.
Dalam perkembangannya KBS telah berubah fungsinya dari tahun ke tahun.
Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat
penampungan satwa eksotis koleksi pribadi telah dikembangkan fungsinya
menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, dan
rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.
Kematian hewan Kebun Binatang Surabaya
KBS telah menerima keluhan tentang perlakuan terhadap hewan dari
kelompok aktivis seperti Jakarta Animal Aid Network (JAAN), serta dari
administrator interim kebun binatang[2]. Situasi mencapai titik pada
tahun 2010 di mana The Jakarta Post menyebut KBS sebagai 'Kebun Binatang
Maut'.[3] Pada bulan Agustus 2010, Kementerian Kehutanan mencabut izin
Kebun Binatang Surabaya menyusul kematian beberapa hewan, termasuk
seekor Harimau Sumatera yang langka, Singa Afrika, Walabi, Komodo, Anak
Babirusa, Rusa Bawean dan Buaya.[4][5] Manajemen Interim meminta polisi
setempat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BKSDA) untuk
melakukan investigasi, yang menemukan bahwa penjaga lalai yang harus
disalahkan atas sebagian besar kematian hewan.[6]
Beruang Hitam Amerika di Kebun Binatang Surabaya menderita penyakit
kulit yang umum di kalangan beruang captive tidak dirawat dengan benar.
Perhatikan lesi pada kakinya
Kebun Binatang Surabaya (KBS)
terletak di Jalan Setail No. 1 Surabaya. Kebun binatang ini terkenal
dan menjadi salah satu tujuan rekreasi yang sangat membanggakan karena
menjadi kebun binatang terbesar di Asia Tenggara.
Lokasi kebun binatang ini cukup terkenal karena terletak di depan patung "Suroboyo",
yang merupakan ikon dari Hiu dan Buaya yang melambangkan kota Surabaya.
Selain itu, KBS juga mudah dijangkau karena dekat dengan terminal
Joyoboyo.
Ada lebih dari 351 spesies dan lebih dari 2000 hewan hidup di kebun
binatang ini. Salah satu diantaranya adalah termasuk spesies asli
Indonesia dan yang terancam punah di dunia, baik Mamalia, Aves,
Reptilia, dan Pisces.
Setiap kandang hewan dikelompokkan ke dalam kategori. Misalnya, unggas
atau burung (Aves), di mana ada pelikan Australia, burung merak, jalak
Bali, dan burung unta. Juga ada, harimau sumatera, macan tutul, harimau
putih, singa, dan beruang.
Di sisi belakang kebun binatang, merupakan kandang untuk primata
termasuk orangutan, simpanse, babon dan bekantan. Setelah itu, Anda
dapat melihat kandang jerapah, kuda, rusa, unta, kuda nil, dan elderly
bison Amerika.
Ada juga koleksi satwa yang dilindungi dan langka seperti komodo, dapat
ditemukan di Kebun Binatang Surabaya ini. Hewan lain yang mungkin juga
langka seperti tapir, babi rusa dan Anoa. Kebun binatang ini juga
berfungsi sebagai tempat konservasi bagi hewan-hewan.
Selain hewan darat, Anda juga dapat melihat air tawar dan ikan air laut
yang terletak di daerah Aquarium. Di Aquarium ini terdapat Arapaima
gigas yang merupakan ikan air tawar terbesar di dunia, berasal dari
Amazone, Amerika Selatan. Di daerah ini ada juga spesies binatang reptil
seperti beberapa jenis buaya, ular, iguana dan penyu. Untuk dapat masuk
ke area ini, Anda harus membeli tiket seharga Rp 3.000, - per orang.
Kebun Binatang Surabaya pertama kali dibuka untuk publik
pada bulan April 1918. Bahkan di tahun 1970, kebun binatang ini sempat
menjadi kebun binatang dengan koleksi paling lengkap di Asia Tenggara.
Dengan luas 15 hektar, tempat ini juga dapat digunakan sebagai tempat
untuk berjalan-jalan dan olahraga.
Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Surabaya Terbaru
Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu kebun binatang yang bisa dikatakan sebagai kebun binatang yang termasuk luas di seluruh Indonesia bahkan di wilayang Asia Tenggara. Kebun Binatang Surabaya ini merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi kebanggan orang orang Jawa Timur terutama orang di Surabaya.
Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Surabaya
Sampai pada saat ini, harga tiket masuk Kebun Binatang Surabaya adalah sebagai berikut
Rp. 15.000 per orang
Sedangkan jam buka untuk kebun binatang surabaya adalah :
Pukul 08.00 - 17.00 WIB
Demikian artikel dari Harga Tiket Wisata mengenai Harga Tiket Masuk
Kebun Binatang Surabaya Terbaru Maret 2015. Terima kasih dan semoga
bermanfaat.
3. house of sampoerna
Surabaya penuh jejak sejarah yang terbukti dari bangunan kolonial yang sering memikat wisatawan, seperti Museum House of Sampoerna yang dekat dengan kawasan Jembatan Merah. Yuk kulik sejarahnya!
(gambar via : twidharyoko)
Banyak destinasi wisata yang bisa anda kunjungi di Surabaya. Mulai dari wisata religi di Makam Sunan Ampel, wisata sejarah dari Tugu Pahlawan sampai Makam Tua Belanda yang terletak di Jl Peneleh.
Wisatawan bisa juga ke Monumen Kapal Selam, bangunan-bangunan bergaya kolonial belanda yang berada di Kota Tua Surabaya, Jembatan Merah yang penuh dengan kisah ke heroik arek-arek Suroboyo ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hotel Majapahit dulunya bernama Hotel Yamato tempat terjadinya insiden perobekan bendera. Kemudian, ada Museum HM Sampoerna tentunya pun bisa didatangi.
Cuaca sedikit mendung Surabaya saat itu membawa saya lebih bersemangat ketika ingin berangkat di salah satu museum rokok yang terletak di Surabaya. Ya, Museum Sampoerna atau yang lebih dikenal dengan nama House of Sampoerna.
Museum Sampoerna adalah sebuah museum yang terletak di Surabaya lama. Bangunan yang bergaya kolonial Belanda dengan 4 pilar besar yang bertengger di depan gedung utama. Bangunan megah bergaya kolonial Belanda yang dibangun sekitar tahun 1862. Saat ini merupakan situs bersejarah yang dilestarikan.
Awalnya bangunan ini merupakan panti asuhan putra yang dikelola oleh pemerintah Belanda. Lalu, bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee pendiri Sampoerna pada tahun 1932 dan dijadikan tempat pertama produksi rokok Sampoerna.
Tidaklah sulit sebenarnya akses menuju House of Sampoerna yang beralamat di Jl Taman Sampoerna 6, Surabaya. Ini karena letaknya yang berada di tengah Kota Surabaya. Walaupun kita harus masuk gang terlebih dahulu, namun sepanjang gang tersebut banyak plakat-plakat penunjuk arah menuju Museum House of Sampoerna.
Di komplek museum ini terdiri dari beberapa gedung. Gedung yang paling besarlah yang dijadikan museum dan dijadikan tempat produksi salah satu merek rokok yaitu Dji Sam Soe. Ada 2 gedung lagi yang tepat berada di samping kanan dan kiri gedung utama.
Gedung sebelah kanan yang dijadikan rumah tinggal Keluarga Sampoerna. Sebelah kiri dijadikan cafe dan tempat galeri seni yang unik. Tepat di samping kanan gedung Auditorium terparkir mobil mewah keluaran Inggris Rolls Royce yang dipergunakan oleh Keluarga Sampoerna.
Aroma tembakau yang khas akan menyambut Anda saat pertama masuk di dalam area museum. Disambut dengan senyum ramah khas Indonesia para wanita petugas museum. Menyapa dengan hangat bagi siapa saja yang berkunjung, sungguh nyaman.
Kita dapat minta bantuan penjelasan tentang sejarah singkat museum dan silsilah Keluarga Sampoerna. Namun, meskipun tanpa bantuan petugas, kita masih bisa memahami serta mengerti isi dan cikal bakal museum tersebut. Dari keterangan-keterangan jelas dan lengkap yang tertulis di sana baik manual maupun digital.
Kolam ikan melingkar diikuti gemercik air mancur memberikan kesan tenang
saat mulai melangkahkan kaki untuk berkeliling-keliling. Di ruangan
paling depan terpampang lukisan sang pendiri sampoerna dan beberapa
keluarganya dengan meja dan kursi tertata rapi dan beberapa koleksi gaun
kebaya Keluarga Sampoerna.
Di samping kiri pintu kita akan menjumpai replika lapak kelontong yang digunakan berjualan pada saat merintis salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia ini. Beberapa terpampang di dalam pigura macam-macam tembakau yang digunakan untuk bahan produksi rokok.
Tak tertinggal pula replika tungku untuk mengeringkan tembakau yang akan dijadikan rokok. Tak pelak aroma tembakau pun tercium sedikit menyengat.
Lanjut melangkah ke area lain yang hanya tersekat tembok yang kokoh. Kita akan masuk ke ruangan yang memajang beberapa foto Keluarga Sampoerna dan foto siapa saja yang berperan memajukan pabrik rokok ini.
Beberapa koleksi lukisan yang eksotis menurut saya di sini dipajang pula. Beberapa koleksi korek api zaman dahulu dan koleksi kamera tua yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun juga ada.
Semakin melangkah masuk kita akan menuju ruangan yang lebih besar lagi. Beberapa koleksi mulai dari mesin printing kuno yang pernah dipergunakan untuk mencetak gambar di bungkus rokok. Sepeda motor kuno pabrikan Cekoslovakia dengan merk 'Jawa' yang dibuat kira-kira tahun 1960. Ada juga koleksi andong yang dipergunakan sang pendiri Sampoerna sebelum memiliki mobil.
Di ruangan ini dipamerkan pula beberapa koleksi peralatan Sampoerna marching band yang dulunya sampai pernah memeriahkan Rose Parade di California, AS. Pernah juga dimainkan saat ulang tahun Sampoerna setiap tahunnya.
Ada alat-alat labolatorium yang dipergunakan pertama kali untuk menguji hasil kualitas bahan baku dan hasil produksi pabrik rokok Sampoerna. Juga beberapa bungkus rokok produk-produk dari Sampoerna yang dijual di dalam maupun di luar negeri.
Lanjut ke lantai 2 kita akan menuju galeri toko yang menjual pernak-pernik suvenir khas Surabaya. Tentunya khas Museum House Of Sampoerna. Di lantai 2 ini kita juga bisa secara langsung melihat aktivitas produksi salah satu merk rokok kretek milik Sampoerna.
Sekitar 400 orang yang mayoritas perempuan berjejer rapi di depan meja dengan berbagai alat dan bahan untuk membuat rokok. Masing-masing dari mereka bisa menghasilkan300 batang rokok per jam. Hebat bukan? Di lantai 2 ini kita dilarang mengambil gambar. Oleh karena itu tidak ada gambar bagaimana suasana di lantai 2 ini.
Satu lagi, agenda yang ditawarkan di Museum HOS adalah keliling Surabaya gratis yang dikemas dalam acara 'Surabaya Heritage Track'. Untuk jadwal bus yang mengangkut para wisatawan dimulai pada pukul 09.00-10.00 WIB, 13.00-14.00 WIB, 15.00-16.00 WIB.
Untuk rute kita bisa berkeliling Kota Tua Surabaya, melewati gedung, tempat-tempat bersejarah yang ada di Surabaya. Semua kegiatan tadi bisa Anda dapatkan secara gratis. (detik.travel)
Ciputra Waterpark adalah wana wisata air terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Terletak di Surabaya Barat, dan itu dibangun oleh Perusahaan Ciputra Grup di area Citraland.
Berdiri di lahan seluas 5 hektar, Ciputra Waterpak adalah wahana permainan air yang terinspirasi dari dongeng petualangan Sinbad. Terdapat beberapa wahana di Waterpark ini, seperti Sirens River, Chimera Pool, Marina Lagoon, Sinbad Playground, Roc Tower dan Syracuse Beach.
Ciputra Waterpark di buka setiap hari selasa sampai Jumat mulai pukul 14.00-19.00, sedangkan pada akhir pekan dan hari libur dibuka lebih awal dari jam 8.00-20.00. Terdapat beberapa paket yang bisa dipilih oleh pengunjung, dimana setiap wahana menampilkan atraksi wahana yang menarik dan menggunakan tehnologi tinggi. Ditambah lagi, keamanan dari Waterpark ini sudah jelas terbukti, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir. [sumber]
Tapi waktu pergi kesana, saya sarankan untuk membeli tiketnya lebih baik beli yang ada di pinggir jalan (menggunakan mobil). Biasanya di daerah Jl HR Muhammad, Surabaya, jangan kuatir kalau itu palsu, pokoknya kelihatan kok kalau itu mobilnya ciputra waterpark sendiri, harganya bisa lebih murah 5000, yang aslinya bisa Rp60000/org, sedangkan justin masih dibawah 80cm jadi masih dianggap free. Dan untuk usia 60 keatas katanya juga free.
Nanti setelah masuk bakal diberi kartu kecil yang bisa di top up (diisi uang), jadi kalau beli2 tinggal tunjukin kartu itu saja, tapi harus diisi dulu, ntar kalau sudah melewati pintu keluar langsung bisa dikembalikan kartunya, uang anda pun meski sisa 1000 rupiah juga dikembalikan kok.
Trus promosinya ciputra itu kan dapat free makanan + minuman, saya sempat mikir ‘wah enak dong dapat minum, jadi ngga usah bawa minum’. Ternyata sampai sana dapatnya cuma 1 MINI pop mie + 1 GELAS air minum (220ml). Bener2 mengecewakan :(, jadi kalau memang kurang terpaksa beli lagi disana.
Sudah tersedia pelampung (rompi buat anak2), mestinya gratis, tp kalau mau pinjam harus deposit 25 ribu ditempat top up kartu. Kalau untuk ban besar sih ada banyak, jangan kuatir kehabisan, tapi ngga tau lagi kalau rame banget yah. Soalnya bannya tidak disatu tempat aja, di tiap2 sudut selalu ada, ada ban yang buat 1 orang, ada yang bisa 2 org sekaligus (cukup besar bannya), saya rasa untuk anak 4 tahun keatas, itupun badannya yg agak besar
Kalau bisa perginya pagi, jam 10 (baru buka) sudah sampai sana, karena kalau siang panas banget, itupun saya rasa sudah cukup panas. Kalau sore sih boleh, tapi sayang juga mainnya cuman sebentar trus rame juga disana.
Jangan lupa pakai SUNBLOCK, untuk menghindari iritasi kulit.
Pikiran saya itu kolam renangnya cuma disatu tempat lalu saya bisa motret2 dulu baru ikutan renang, ternyata benar2 diluar dugaan, kalau kolamnya besar banget sampai ngga kelihatan, jadi terpaksa saya langsung turun ikutan renang. Saya dengan kimberly ke kolam arus, sedangkan mama dengan Justin di kolam anak
Kolam arusnya sih cukup panjang, kalau ngga pakai ban pasti capek renangnya, trus kedalamannya kira2 1 meter saja, disana semua kolam dibuat hanya untuk bermain, bukan untuk berenang, jadi kedalamannya yang paling dalam yang kolam arus, jadi orang yang ngga bisa renangpun bisa kesana main air. Mau pakai baju sambil renang ngga pa2, asalkan tidak main slide (plurutan), dikawatirkan bisa merusak alatnya.
Di samping kiri pintu kita akan menjumpai replika lapak kelontong yang digunakan berjualan pada saat merintis salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia ini. Beberapa terpampang di dalam pigura macam-macam tembakau yang digunakan untuk bahan produksi rokok.
Tak tertinggal pula replika tungku untuk mengeringkan tembakau yang akan dijadikan rokok. Tak pelak aroma tembakau pun tercium sedikit menyengat.
Lanjut melangkah ke area lain yang hanya tersekat tembok yang kokoh. Kita akan masuk ke ruangan yang memajang beberapa foto Keluarga Sampoerna dan foto siapa saja yang berperan memajukan pabrik rokok ini.
Beberapa koleksi lukisan yang eksotis menurut saya di sini dipajang pula. Beberapa koleksi korek api zaman dahulu dan koleksi kamera tua yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun juga ada.
Semakin melangkah masuk kita akan menuju ruangan yang lebih besar lagi. Beberapa koleksi mulai dari mesin printing kuno yang pernah dipergunakan untuk mencetak gambar di bungkus rokok. Sepeda motor kuno pabrikan Cekoslovakia dengan merk 'Jawa' yang dibuat kira-kira tahun 1960. Ada juga koleksi andong yang dipergunakan sang pendiri Sampoerna sebelum memiliki mobil.
Di ruangan ini dipamerkan pula beberapa koleksi peralatan Sampoerna marching band yang dulunya sampai pernah memeriahkan Rose Parade di California, AS. Pernah juga dimainkan saat ulang tahun Sampoerna setiap tahunnya.
Ada alat-alat labolatorium yang dipergunakan pertama kali untuk menguji hasil kualitas bahan baku dan hasil produksi pabrik rokok Sampoerna. Juga beberapa bungkus rokok produk-produk dari Sampoerna yang dijual di dalam maupun di luar negeri.
Lanjut ke lantai 2 kita akan menuju galeri toko yang menjual pernak-pernik suvenir khas Surabaya. Tentunya khas Museum House Of Sampoerna. Di lantai 2 ini kita juga bisa secara langsung melihat aktivitas produksi salah satu merk rokok kretek milik Sampoerna.
Sekitar 400 orang yang mayoritas perempuan berjejer rapi di depan meja dengan berbagai alat dan bahan untuk membuat rokok. Masing-masing dari mereka bisa menghasilkan300 batang rokok per jam. Hebat bukan? Di lantai 2 ini kita dilarang mengambil gambar. Oleh karena itu tidak ada gambar bagaimana suasana di lantai 2 ini.
Satu lagi, agenda yang ditawarkan di Museum HOS adalah keliling Surabaya gratis yang dikemas dalam acara 'Surabaya Heritage Track'. Untuk jadwal bus yang mengangkut para wisatawan dimulai pada pukul 09.00-10.00 WIB, 13.00-14.00 WIB, 15.00-16.00 WIB.
Untuk rute kita bisa berkeliling Kota Tua Surabaya, melewati gedung, tempat-tempat bersejarah yang ada di Surabaya. Semua kegiatan tadi bisa Anda dapatkan secara gratis. (detik.travel)
4. ciputra waterpark ~ wana wisata air terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara
Ciputra Waterpark adalah wana wisata air terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Terletak di Surabaya Barat, dan itu dibangun oleh Perusahaan Ciputra Grup di area Citraland.
Berdiri di lahan seluas 5 hektar, Ciputra Waterpak adalah wahana permainan air yang terinspirasi dari dongeng petualangan Sinbad. Terdapat beberapa wahana di Waterpark ini, seperti Sirens River, Chimera Pool, Marina Lagoon, Sinbad Playground, Roc Tower dan Syracuse Beach.
Ciputra Waterpark di buka setiap hari selasa sampai Jumat mulai pukul 14.00-19.00, sedangkan pada akhir pekan dan hari libur dibuka lebih awal dari jam 8.00-20.00. Terdapat beberapa paket yang bisa dipilih oleh pengunjung, dimana setiap wahana menampilkan atraksi wahana yang menarik dan menggunakan tehnologi tinggi. Ditambah lagi, keamanan dari Waterpark ini sudah jelas terbukti, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir. [sumber]
[gambar by google ]
Tips sebelum ke Ciputra Waterpark by dannyprijadi
Ciputra Waterpark adalah tempat wisata bermain air yang saya rasa terbesar di Surabaya.Tapi waktu pergi kesana, saya sarankan untuk membeli tiketnya lebih baik beli yang ada di pinggir jalan (menggunakan mobil). Biasanya di daerah Jl HR Muhammad, Surabaya, jangan kuatir kalau itu palsu, pokoknya kelihatan kok kalau itu mobilnya ciputra waterpark sendiri, harganya bisa lebih murah 5000, yang aslinya bisa Rp60000/org, sedangkan justin masih dibawah 80cm jadi masih dianggap free. Dan untuk usia 60 keatas katanya juga free.
Berikut ini tips dari saya kalau mau pergi ke Ciputra Waterpark:
jangan membawa makanan dari luar, karena sebelum masuk ke pintu loket beli karcis ada petugas yang memeriksa barang bawaan (bukan asal periksa), lalu anak2 selalu diukur dan yang kelihatan sudah ada umur bakal ditanyain umur berapa, kalau memang dia menjawab 61, harus serahin KTP (jadi ngga bisa bohong loh), lalu untuk makanan diharuskan beli di dalam, harganya sih rata seperti di food court mal sih, cuma enaknya sih relatif.Nanti setelah masuk bakal diberi kartu kecil yang bisa di top up (diisi uang), jadi kalau beli2 tinggal tunjukin kartu itu saja, tapi harus diisi dulu, ntar kalau sudah melewati pintu keluar langsung bisa dikembalikan kartunya, uang anda pun meski sisa 1000 rupiah juga dikembalikan kok.
Trus promosinya ciputra itu kan dapat free makanan + minuman, saya sempat mikir ‘wah enak dong dapat minum, jadi ngga usah bawa minum’. Ternyata sampai sana dapatnya cuma 1 MINI pop mie + 1 GELAS air minum (220ml). Bener2 mengecewakan :(, jadi kalau memang kurang terpaksa beli lagi disana.
Sudah tersedia pelampung (rompi buat anak2), mestinya gratis, tp kalau mau pinjam harus deposit 25 ribu ditempat top up kartu. Kalau untuk ban besar sih ada banyak, jangan kuatir kehabisan, tapi ngga tau lagi kalau rame banget yah. Soalnya bannya tidak disatu tempat aja, di tiap2 sudut selalu ada, ada ban yang buat 1 orang, ada yang bisa 2 org sekaligus (cukup besar bannya), saya rasa untuk anak 4 tahun keatas, itupun badannya yg agak besar
Kalau bisa perginya pagi, jam 10 (baru buka) sudah sampai sana, karena kalau siang panas banget, itupun saya rasa sudah cukup panas. Kalau sore sih boleh, tapi sayang juga mainnya cuman sebentar trus rame juga disana.
Jangan lupa pakai SUNBLOCK, untuk menghindari iritasi kulit.
Pikiran saya itu kolam renangnya cuma disatu tempat lalu saya bisa motret2 dulu baru ikutan renang, ternyata benar2 diluar dugaan, kalau kolamnya besar banget sampai ngga kelihatan, jadi terpaksa saya langsung turun ikutan renang. Saya dengan kimberly ke kolam arus, sedangkan mama dengan Justin di kolam anak
Kolam arusnya sih cukup panjang, kalau ngga pakai ban pasti capek renangnya, trus kedalamannya kira2 1 meter saja, disana semua kolam dibuat hanya untuk bermain, bukan untuk berenang, jadi kedalamannya yang paling dalam yang kolam arus, jadi orang yang ngga bisa renangpun bisa kesana main air. Mau pakai baju sambil renang ngga pa2, asalkan tidak main slide (plurutan), dikawatirkan bisa merusak alatnya.
5. tugu pahlawan surabaya ~ monumen bersejarah nasional
Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota
Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku
terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures)
sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan
canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu
tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga
bagi seluruh Rakyat Indonesia. Tugu Pahlawan dibangun untuk
memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana
arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang
hendak menjajah kembali Indonesia. Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat
perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945
ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan [wikipedia]
Lokasi
Monumen ini berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan
di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu
ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Berdiri di atas tanah lapang
seluas 1,3 hektare, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan
Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.[4]
Pembangunan
Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus
arsitek monumen yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini. Menurut
Gatot Barnowo, monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu
menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta
Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya
diajukan kepada Presiden Soekarno.
Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir.
Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Walikota
Surabaya, Doel Arnowo. Untuk perencanaan dan gambarnya diserahkan kepada
Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya
dalam sayembara untuk pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.
Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai
Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering
Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Monumen
yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden
Soekarno pada tanggal 10 November 1952.
Museum
Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan sedalam 7 meter terdapat sebuah
museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di
Surabaya, di museum ini juga terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan
Tugu Pahlawan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh
Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.
Lansekap
Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan
Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir.
Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Daya tarik
Monument ini seluas 1,3 hektare. Didepan pintu masuk ada patung Bung Karno dan Bung Hatta
sedang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tepat di belakang tugu,
terdapat sebuah piramida (Museum 10 Nopember) yang sengaja dibangun
sebagai tempat untuk memakamkan jenazah para pahlawan yang tidak
diketahui identitasnya, gugur setelah berjuang membela bangsa dan
negara. Untuk masuk ke dalam piramida ini, pengunjung terlebih dahulu
harus masuk ke dalam museum yang terletak tak jauh dari tugu. Museum 10
Nopember Untuk menyimpan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan
perjuangan rakyat Surabaya, di areal ini dibuat museum yang dibangun
belakangan. Bangunan museum terlihat menarik karena menyerupai
piramida-piramida kecil. Pada bagian tengah piramida ini terdapat patung
yang menggambarkan tiga pemuda dengan senjata bambu runcing berjuang
melawan penjajah.
Dalam museum terdapat diorama tentang perjuangan rakyat Surabaya Ada
koleksi senjata, foto dan patung. Semua dalam semua museum memberikan
gambaran di masa pertempuran dan rekaman pidato Bung Tomo yang wordpress
berhasil membangkitkan semangat berjuang rakyat Surabaya. Koleksi
lainnya adalah berbagai benda peninggalan Bung Tomo, peta dan
senjata-senjata yang digunakan pada saat berperang melawan Belanda dan
sekutunya. Anda juga dapat lebih mengetahui bagaimana gambaran tentang
pertempuran yang terjadi dengan menyaksikan film dokumenter yang
menceritakan pertempuran 10 Nopember 1945.
Aneka tumbuhan dan bunga-bunga yang ada di kawasan ini menjadi daya
tarik bagi masyarakat Surabaya yang ingin sejenak beristirahat atau
menghabiskan suasana pagi dan sore hari dengan sekadar duduk-duduk
sambil melihat bangunan-bangunan yang mengingatkan perjuangan masyarakat
Surabaya.
Fasilitas
Bagi yang ingin mencicipi kuliner sekitar Tugu pahlawan ada Bebek Goreng
Tugu Pahlawan , di Jl. Tembaan No. 17 (Depan BCA Pahlawan), Surabaya
60234, Indonesia. Atau juga cicipi Sate Kelapa, Kuliner Unik di Tugu
Pahlawan Surabaya yang berada di lapak-lapak pedagang kaki lima, Uniknya
adalah sate yang akan dipanggang di atas bara api arang kayu atau batok
kelapa itu sudah terlebih dulu dilumeri parutan kelapa dengan bumbu
berwarna kuning yang khas. Bila dipanggang tentu menghasilkan aroma yang
bikin kita penasaran untuk mencobanya.
Transportasi
Dari terminal bungurasih naik bus damri jurusan JMP, nanti bisa langsung
turun di tugu pahlawan karena bus jurusan JMP melewati tugu pahlawan.
Saran & Tips
Para pengunjung tidak dipungut biaya untuk memasuki kawasan Tugu
Pahlawan ini. Biaya masuk hanya dikenakan saat akan memasuki Museum 10
Nopember.
Museum ini buka dari hari Selasa-Jumat pada pukul 07.00-15.00 wib, sedangkan hari Sabtu dan Minggu dari jam 07.00-12.00 wib.
6. Taman Bungkul Surabaya~Salah satu taman terbaik Dunia
Kota Surabaya, Jawa Timur memiliki taman-taman indah yang dibangun Pemkot Kota Surabaya, semasa kepemimpinan Bambang Dwi Hartono hingga Wali Kota yang sekarang (2010-2015), Tri Rismaharini. Beberapa taman yang dibangun di kota berjuluk Kota Pahlawan ini di antaranya, Taman Dolog atau Taman Pelangi Surabaya di Jalan A Yani yang terdapat monumen berupa pilar-pilar miring dengan susunan bergelombang yang mengeluarkan kucuran air di tiap ujungnya. Bila malam menjelang, pilar-pilar miring tersebut tampak indah dengan beragam warna-warninya.
Kemudian Taman Flora atau Kebun Bibit di Jalan Bratang. Banyak yang kita jumpai di area seluas 3,1 hektar ini, mulai dari 150 jenis tanaman, lokasi outbond, binatang-binatang seperti burung, ikan, kijang polos, kijang tutul dan monyet. Juga taman baca di tiap hari Sabtu dan Minggu.
Taman Prestasi di Jalan Ketabang Kali juga kerap menjadi jujugan. Taman yang tutup pada pukul sembilan malam ini memiliki banyak mainan anak-anak dan tempat untuk duduk. Selain itu, di taman ini juga terdapat kolam bermain air untuk anak-anak. Kolam ini memiliki tinggi air sebatas lutut anak-anak. Di akhir pekan, Taman Prestasi menjadi lebih ramai dengan adanya badut-badutan dan wisata perahu, hasil kerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Surabaya.
Taman Biliton atau 'Taman Lansia' di Jalan Biliton. Di taman ini ditaburi kerikil-kerikil yang menjadi favorit para orang-rang lanjut usia untuk berjalan telanjang kaki di atasnya. Selain itu, ada pula beberapa taman baru seperti Taman Undaan dan taman di bagian belakang Surabaya Plaza yang berdekatan dengan kali.
Dan yang terakhir adalah Taman Bungkul Surabaya di Jalan Darmo. Di area seluas 900 meter ini, semula hanya menjadi wisata religi Sunan Bungkul. Kemudian oleh Tri Rismaharini, yang sebelum menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, menjabat sebagai Kepala Dinas Pertamanan di era Bambang DH itu menyulap Taman Bungkul menjadi taman yang sempurna, dan selalu ramai pengunjung. Bahkan ditahbiskan sebagai taman terbaik di dunia oleh PBB. Berikut lima keunikan dan kemegahan Taman Bungkul. [merdeka]
Latar Belakang
Awal mula nama taman bungkul memang tidak lepas dari nama seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya, beliau adalah Ki Ageng Supo yang kemudian mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul yang makamnya terdapat di belakang taman ini dan sekaligus menjadi tempat bagi para peziarah.Sejak diresmikan pada 21 Maret 2007, Perkembangan Taman Bungkul semakin pesat. Salah satunya disebabkan sarana-sarana penunjang, seperti skateboard track dan BMX track, jogging track, plaza (panggung untuk live performance berbagai jenis entertainment), zona akses Wi-Fi gratis, telepon umum, area green park dengan kolam air mancur, taman bermain anak-anak hingga pujasera.
Penghargaan
Taman Bungkul meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik se-Asia pada tahun 2013
[ wikipedia]
7. jembatan merah
Jembatan Merah merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur yang dibiarkan seperti adanya: sebagai jembatan. Jembatan yang menjadi salah satu judul lagu ciptaan Gesang ini, semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.
Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.
Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah.
Jembatan Merah dibentuk atas kesepakatan Pakubowono II dari Mataram dengan VOC sejak 11 November 1743. Dalam perjanjian disebutkan bahwa beberapa daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan ke VOC, termasuk Surabaya yang berada di bawah kolonialisme Belanda.
Sejak saat itu, daerah Jembatan Merah menjadi kawasan komersial dan menjadi jalan satu-satunya yang menghubungkan Kalimas dan Gedung Residensi Surabaya. Dengan kata lain, Jembatan Merah merupakan fasilitator yang sangat penting pada era itu.
Jembatan Merah berubaha secara fisik sekitar tahun 1890an, ketika pagar pembatas diubah dari kayu menjadi besi. Saat ini, kondisi jembatan yang menghubungkan jalan Rajawali dan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya ini hampir sama seperti jembatan lainnya, dengan warna merah tertentu.
Di sekitar jembatan, terdapat beberapa bangunan peninggalan Belanda lainnya yang masih difungsikan dan terletak di selatan Jembatan Merah. Selain itu, terdapat pula pusat perbelanjaan yang terkenal di Surabaya yaitu, Jembatan Merah Plaza.
Jembatan Merah pernah menjadi saksi hidup dari tentara Indonesia, khususnya pahlawan-pahlawan Surabaya yang berjuang melawan kolonialisme Belanda. Oleh karena itu, tidak peduli kondisi yang mungkin terjadi hari ini, Jembatan merah adalah warisan penting bagi sejarah Indonesia. Jembatan Merah merupakan pahlawan yang masih hidup dan akan terus hidup melawan waktu. [sumber]
8. pantai kenjeran
Pantai kenjeran merupakan salah satu tempat wisata di Surabaya. Pantai ini terletak di kecamatan Kenjeran, kota Surabaya, sekitar 9 km dari pusat kota. Nama kenjeran memang diambil dari nama wilayah setempat. Disini para pengunjung pantai dapat bersantai sambil menikmati keindahan alam dan deburan ombak. Pada hari libur Pantai ini selalu ramai pengunjung. Banyak wisatawan lokal khususnya dari Surabaya yang menghabiskan waktu liburan disini. Banyak juga wisatawan dari luar kota yang singgah untuk berwisata di Pantai Kenjeran Surabaya.
Pantai Kenjeran juga menyediakan sarana bermain anak-anak, taman yang asri dan pemandangan bebatuan yang sangat memanjakan mata. Selain itu pengunjung juga bisa menikmati makanan khas Surabaya, seperti Lontong balap, lontong kupang, sate kerang, dan sebagainya. Disini pengunjung juga akan menemui berbagai ikan segar, ikan asin, kerupuk udang, dan berbagai cindera mata khas Surabaya yang cantik hasil dari Industri rumah tangga. Dipantai ini pengunjung juga dapat melihat megahnya Jembatan Suramadu.
PEMBAGIAN PANTAI KENJERAN
Pantai Kenjeran dibagi menjadi dua bagian, Pantai Kenjeran Lama dan Pantai Kenjeran Baru. Masing-masing wilayah mempunyai fungsi yang berbeda :
PANTAI KENJERAN LAMA
Di Pantai Kenjeran lama para pengunjung bisa melakukan kegiatan seperti :
- Menikmati keindahan Panorama Pantai
- Berlayar
- Memancing
- Berenang
- Membeli ikan segar
PANTAI KENJERAN BARU
Di New Kenjeran Beach atau Pantai Kenjeran baru para pengunjung bisa :
- Melakukan kegiatan olahraga seperti Tenis, Balap Motor, Gokart, Pacuan Kuda
- Berenang
- Memancing
- Taman Bermain
- Tempat Ibadah
Adapun harga tiket masuk pantai Kenjeran Surabaya sebagai berikut :
Tiket masuk perorang : Rp.4.000
Parkir motor : Rp.8.000
Parkir mobil : Rp.10.000
FOTO FOTO PANTAI KENJERAN
Demikianlah ulasan singkat tentang Pantai Kenjeran, Wisata pantai di Surabaya. Bagi Anda yang hobi traveling dan kebetulan sedang menginjakkan kaki di Surabaya, jangan lupa untuk mengunjungi Pantai di Kota Pahlawan ini. Semoga bermanfaat.
9. Rumah Batik Surabaya
Batik Indonesia memang pantasa mendunia karena keunikan goresan dan corak yang dimilikinya. Masing-masing corak dan goresan menggambarkan seni dan budaya pada daerah asal batik tersebut berada. Dan dengan banyaknya daerah di Indonesia sementara masing-masing memiliki corak batik tersendiri, bisa dibayangkan betapa banyak motif batik yang dimiliki Indonesia. Di Jawa Timur sendiri masing-masing kabupatennya memiliki batik motif mereka sendiri. Dan untuk menjaga motif batik tersebut agar tetap lestari dan mengenalkan motif batik yang mereka miliki, sejumlah daerah mendirikan rumah batik yang memuat beragam motif batik. Rumah batik ini tidak hanya dijumpai di daerah Cirebon, Yogyakarta, dan Surakarta yang memang terkenal sebagai penghasil batik, namun juga terdapat di daerah yang lain. Salah satunya di Jawa Timur yang diberi nama Rumah Batik Jawa Timur atau yang juga disebut dengan Rumah Batik Surabaya.
rumah batik jawa timur
Di rumah batik yang sebelumnya berada di Jalan Tambak Dukuh I No.4 RT.01/RW.09 Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Surabaya ini memajang berbagai motif batik dari daerah-daerah di Jawa Timur, seperti Bangkalan, Sumenep, Surabaya, Sidoarjo, Ponorogo, Mojokerto, Bojonegoro, Tuban, dan Jombang. Selain itu pengunjung pun bisa berkenalan dengan batik dari Sampang, Pemangkasan, Tulungangung, Pacitan, Banyuwangi, Lamongan, Malang, Batu, Jember, dan Kediri. Tak hanya melihat aneka motif batik dari masing-masing daerah di Jawa Timur, pengunjung juga bisa membeli batik-batik tersebut secara riteil ataupun grosir. Dan jika anda ingin memesan berbagai bentuk batik, seperti batik cap atau batik lukis untuk instansi anda pun bisa. Asiknya lagi sudah lengkap dengan logo instansinya pula. Anda juga bisa melihat dan belajar proses pembuatan batik di kursus pembuatan batik yang sengaja di adakan oleh Rumah Batik Jawa Timur
Keberadaan Rumah Batik Jawa Timur ini merupakan prakarsa dari salah seorang pengerajin batik asal Pamengkasan, Madura, Faiqah Ismail. Sejak tahun 2004 ia merelakan rumahnya untuk dikunjungi siapa siapa saya yang ingin berbelanja atau hanya sekedar melihat-lihat koleksi batiknya yang berasal dari daerah-daerah di Jawa Timur.
Ada sekitar 2.000 lembar batik dengan beragam corak ia pajang. Batik-batik tersebut juga dibuat dari berbagai bahan seperti Primis, Prima atau Santio, Sutra, Sarimpit, dan Prishmina. Selain kian batik ada pula sarung batik, selendang batik, dan juga baju batik yang sudah jadi. Lantaran semakin banyak koleksinya dan semakin banyak pengunjung yang datang, Rumah Batik Jawa Timur akhirnya pindah di Jalan Margorejo No. 143 Surabaya. Rumah batik ini buka setiap hari mulai dari pukul 08.00-20.00 WIB untuk weekday dan pukul 08.00-19.00 WIB pada weekend. Sementara untuk kursus pembutaan batiknya buka mulai pukul 10.00-19.00 dengan jam istirahat pukul 12.00-13.00.
Rumah Batik Jawa Timur pernah mendapatkan Rekor MURI karena berhasil membuat batik logo kota Surabaya terbesar. Rumah Batik Jawa Timur juga aktif mengikuti berbagai pameran tingkat regional ataupun nasional dalam rangka mempopulerkan batik Jawa Timur. Jadi untuk anda yang ingin berkenalan lebih dalam dengan berbagai batik Jawa Timur dan tak sempat berkeliling perkota, cukup mengunjungi Rumah Batik Jawa Timur. Anda bisa memasukkan Rumah Batik Jawa Timur ke dalam tour ke Surabaya agar tidak terlewat. Yuk menjaga budaya bangsa dengan membeli produk asli bangsa :)
10. MONUMEN JALESVEVA JAYAMAHE, LAMBANG KEJAYAAN LAUT INDONESIA
Jelang peringatan hari Maritim Nasional, bagaimana jika kita jalan-jalan ke Kota Surabaya? Kota yang juga dikenal dengan nama kota pahlawan ini memiliki sebuah monumen yang melambangkan kekuatan dan kejayaan Laut Indonesia bernama Monumen Jalesveva Jayamahe. Jalesveva Jayamahe memiliki makna “di lautan kita jaya” juga menjadi motto dari TNI Angkatan Laut. Keberadaan monumen ini sebagai pengingat bahwa sejak dulu Indonesia cukup berjaya pada bidang kemaritiman, yang bahkan telah dimulai sejak masa Kerajaan Sriwijaya hingga Majapahit. Monumen Jalesveva Jayamahe memiliki bentuk seorang perwista TNI Angkatan Laut dengan seragam lengkapnya sedang berdiri tegak menatap lautan, yang kini juga menatap Jembatan Suramadu, dengan tanggan kanan di pinggang sementara tanggan kirinya memegang pedang yang ditumpukan ke lantai. Monumen Jalesveva Jayamahe berada di kawasan Tanjung Perak, pelabuhan utama di Kota Surabaya, tepatnya di ujung barat Dermaga Madura.
Jalesveva-Jayamahe-5Monumen setinggi 30,6 meter terebut dibangun atas prakaras dari Laksamana TNI Muhammad Arifin, Kepala Staf TNI yang menjabat di tahun 1990-an. Pembangunan monumen tersebut memakan waktu 6 tahun lamanya dan mulai diresmikan pada 5 Desember 1996, oleh presiden Indonesia kala itu, Presiden Soeharto, bertepatan dengan Hari Armada Indonesia. I Nyoman Nuarta, seorang seniman patung terkenal, kembali menjadi sosok dibalik desain monumen yang megah tersebut. Untuk membuat patung perwira tersebut dibutuhkan lebih dari tiga ribu ton tembaga sehingga tidak mengherankan jika pembuatan patung tersebut memakan biaya hingga Rp 27 Milyar kala itu. Tidak hanya berdiri patung perwira pada Monumen Jalasveva Jayamahe namun di bawahnya juga terdapat bangunan berbentuk bundar yang memiliki tinggi sekitar 30 meter. Pada bangunan tersebut terdapat Museum TNI AL. Jadi berwisata ke sini tidak hanya menyaksikan kemegahan Monumen Jalesveva Jayamahe namun juag bisa mengenal lebih mendalam mengenai TNI AL dengan berkunjung ke museumnya.
monumen-jalesveva-jayamahe-1Monumen Jalesveva Jayamahe dibuka setiap hari Senin hingga Jum’at mulai dari pukul 07.00 pagi hingga 03.00 sore. Biasanya pada peringatan Hari Armada Indonesia, Monumen Jalasveva Jayamahe melakukanopen house untuk umum sehingga untuk masuk ke sana tidak perlu melakukan ijin kepada petugas sebagaimana hari biasanya. Tak hanya itu untuk berkunjung ke Monumen Jalesveva Jayamahe, pengunjung juga diminta untuk berpakaian rapi dan bersepatu. Dari kejauhan bangunan Monumen Jalesveva Jayamahe sudah nampak megah. Apalagi kala masuk di dalamnya. Pada dinding-dinding bangunan museum terdapat berbagai diorama yang menggambarkan sejarah perjuangan yang dilakukan oleh para pejuan bahari. Ada pula sejumlah miniatur dan model kapal yang digunakan oleh TNI AL dan sejumlah benda bersejarah lainnya. Sementara itu di samping patung Perwira TNI, terdapat sebuah gong berukuran cukup besar yang diberi nama Gong Kiai tentrem. Gong seberat 2.2 ton tersebut terbuat dari logam kuningan berlapiskan anti karat. Logam yang digunakan memiliki ketebalan 6 mm dengan diameter mencapai 5 meter.
Di area museum juga terdapat pusat souvenir yang menjual berbagai
oleh-oleh mulai dari pakaian, topi, tas, dan sejumlah atribut TNI AL.
Puas berwisata sejarah bahari Indonesia, pengunjung bisa menengok ke
ujung selatan dimana terdapat pangkalan kapal-kapal perang TNI AL.
Selain itu pengunjung juga bisa menikmati indahnya Selat Madura dengan
sejumlah kapal yang berlalu-lalang. Dari kejauhan juga nampak Jembatan
Suramadu yang nampak megah. Pengunjung juga bisa melihat keseluruhan
pemandangan di sekitar Monumen Jalesveva Jayamahe dari patung Perwira.
Jika lapar, pengunjung bisa menuju pujasera yang berlokasi tak jauh dari
Monumen Jalesveva Jayamahe, hanya sekitar 300 meter saja. Yuk kita
peringati hari Maritim Nasional dan kita kenang para pahlawan bahari
dengan berkunjung ke Monumen Jalesveva Jayamahe.
11. Kebun Bibit Wonorejo, Lokasi Wisata Murah dan Komplit
Kebun Bibit Wonorejo, Lokasi Wisata Murah dan Komplit – Surabaya adalah kota terbesar ke dua setelah kota Jakarta, jalanan yang padat oleh kendaraan pada saat jam kerja maupun pulang kerja, bangunan yang menjulang tinggi di tengah kota serta hiruk-pikuk warga kota menjadi pemandangan yang sehari-hari kita lihat. Sebagai kota Metropolis, Surabaya juga banyak di penuhi oleh pusat perbelanjaan/mall yang menjadikan Surabaya sebagai kota wisata belanja.
Namun selain wisata belanja, rupanya kota yang hawanya panas ini juga memiliki wisata alam berupa taman – taman kota yang sangat indah dan nyaman untuk di kunjungi. Salah satu wisata alam yang ada di Surabaya adalah Kebun Bibit Wonorejo. Sesuai dengan namanya lokasi kebun bibit ini berada di kawasan Wonorejo kecamatan Rungkut-Surabaya. Di tempat inilah semua tanaman yang ada di kota Surabaya di kembangbiakkan lalu di sebar ke se-antero sudut kota.
Memasuki lokasi wisata ini, kita seakan lupa kalau masih berada di kota Surabaya. Hawa yang sejuk serta asupan udara yang kaya oksigen akan membuat badan kita menjadi segar. Untuk Tiket Masuk, anda tidak perlu keluar uang banyak, karena tempat ini memang GRATIS dan terbuka untuk umum. Ada banyak spot menarik di Kebun bibit dengan luas sebesar 5,9 Hektare ini. Beberapa spot tersebut adalah :
1. Danau
Lokasi Danau besar ini terletak tepat di tengah-tengah dari taman ini. Danau ini menjadi spot paling favorit bagi para pengunjung. Di setiap sudutnya di lengkapi oleh dermaga yang biasanya sering di gunakan oleh pasangan penganting untuk melakukan foto pre-wedding.2. Wall Climbing Anak
Area ini terletak di depan pintu masuk dari Kebun Bibit Wonorejo. Terdapat 5 alat wall climbing yang bisa di gunakan oleh anak-anak untuk melatih kekuatan tangan dan kakinya.3. Kandang Rusa
Di dalam kandang ini terdapat 5 rusa yang akan menyenangkan buah hati anda. Anda bisa memberi makan berupa rumput ke rusa-rusa yang jinak tersebut.4. Kandang Unggas
Ada beberapa unggas berjenis bebek dan angsa yang terkadang juga di lepas untuk berenang di danau kecil khusus untuk unggas.5. Jogging Track
Area ini terletak di sekeliling danau dan bisa di manfaatkan pengunjung untuk jogging maupun jalan sehat.6. Play Ground
Ada banyak alat permainan anak di tempat ini. Mulai dari ayunan, perosotan hingga permainan tangga yang akan membuat anak anda enggan meninggalkan taman ini nantinya.7. Fitnes Area
Ingin badan kekar seperti Ade Ray…. di sini anda bisa melatih otot anda secara gratis. Terdapat beragam alat fitness outdoor yang bisa anda pergunakan untuk membuat otot anda lebih berisi.8. Taman Bunga
Selain danau yang cantik, Kebun Bibit Wonorejo ini juga memiliki taman bunga yang bisa di pakai untuk sekedar duduk – duduk santai.9. Terapi Batu
Badan pegal-pegal? coba saja terapi baru, dengan berjalan di atas batu yang di susun sedemikian rupa. Katanya sih kalau waktu berjalan di atasnya, telapak kaki anda merasa sakit, menandakan kalau dalam tubuh anda terdapat penyakit tertentu.10. Rumah Anggrek
Dalam ruangan ini terdapat beragam tanaman anggrek hias yang merupakan bibit unggulan dan nantinya di pakai untuk menghias kota.11. Bibit Tanaman
Terdapat bermacam-macam bibit tanaman di tempat ini, karena sesuai dengan namanya semua tanaman di kota ini bersumber dari kebun bibit ini.12. Rumah Kompos
Selain tanaman Kebun Bibit Wonorejo ini juga mengolah sampah organik dari kota Surabaya menjadi kompos yang akan di gunakan untuk menyuburkan tanaman di seantero kota.13. Tempat Berkemah
Bagi para anggota pramuka di sini juga di sediakan area untuk berkemah, tentunya dengan se-ijin terlebih dahulu dengan pengelola.14. Kran Air Siap Minum
Haus? Di sini telah di sediakan kran air siap minum yang siap melepaskan rasa dahaga anda.15. Toilet
Terdapat 2 unit toilet bagi para pengunjung di tempat ini.16. Sentra Wisata Kuliner
Setelah puas berjalan-jalan di tempat ini, lalu perut anda lapar…?, tidak perlu keluar area Kebun Bibit karena ada Sentra Wisata Kuliner yang siap mengisi perut keroncongan anda.17. Senam Pagi
Ikuti senam Aerobik yang selalu di adakan di Kebun Bibit Wonorejo pada setiap Minggu pagi pukul 05.30. Untuk mengikuti senam ini anda hanya perlu membayar Rp 2 ribu untuk sekali pertemuan. (Yanuar Yudha)12. monumen bambu runcing
Monumen ini berlokasi di Jalan Jendral Panglima Sudirman, tepat di jantung Kota Surabaya. Warga Indonesia pasti tahu, bambu runcing adalah senjata tradisional yang digunakan saat pertempuran melawan Belanda. Bambu runcing juga jadi salah satu simbol kepahlawanan.
Monumen inilah salah satu bukti kalau Surabaya adalah Kota Pahlawan, mengingat pertempuran sengit pada 10 November 1945. Ada 5 pilar berbentuk bambu runcing, dengan tinggi berbeda pada masing-masing pilar. Pada waktu tertentu, air mengalir dari pilar tersebut layaknya air mancur.
Monumen Bambu Runcing dikelilingi taman kecil yang dipenuhi tanaman. Karena terletak di jantung kota, wisatawan pasti dengan mudah menangkap wujudnya. Anda pasti akan melewati monumen ini jika akan berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya, Tunjungan Plaza, Surabaya Plaza, dan Tugu Pahlawan Surabaya.
Bambu Runcing adalah senjata tradisional yang digunakan oleh tentara Indonesia dalam pertempuran melawan kolonialisme Belanda. Tepatnya pada 10 November1945, yang sekarang dirayakan sebagai Hari Pahlawan. Pada masa peperangan, bambu dibentuk meruncing layaknya tombak untuk menusuk musuh. Bambu runcing ini dibuat berkaitan dengan terbatasnya senjata modern yang ada dan untuk menunjukkan semangat di antara para prajurit sebagai warga sipil Indonesia.
Untuk itulah, Monumen Bambu Runcing ini dibangun, dan terletak di jalan Panglima Sudirman. Monumen Bambu Runcing adalah ikon pariwisata Surabaya yang berhubungan dengan situs sejarah perjuangan bangsa.
Monumen ini terdiri dari 5 pilar dan memiliki tinggi yang tidak sama dan dibentuk seperti bambu runcing. Sayangnya, tidak ada estimasi yang tepat tentang tinggi pada masing-masing pilar. Pada waktu tertentu, akan ada air yang mengalir keluar dari bambu runcing, layaknya air mancur. Selain itu, monumen ini dikelilingi oleh taman kecil yang penuh dengan beragam tanaman hias.
Monumen Bambu Runcing ini terletak di jantung kota Surabaya, di tengah ramainya lalu lintas jalan Panglima Sudirman. Para pengunjung yang datang ke Surabaya akan langsung mengenali keberadaan monumen ini saat melintasinya. Monumen ini juga dekat dengan Kebun Binatang Surabaya, Tunjungan Plaza, Surabaya Plaza dan Tugu Pahlawan Surabaya.
13. Jelajah Pesona Alam di Wisata Hutan Mangrove Surabaya, Indonesia
Tidak dapat dipungkiri Wisata Alam dari dulu memang punya daya
tarik tersendiri dihati para pecinta wisata. wisata alam merupakan
wisata yang bisa menjaga kelestarian lingkungan karena wisata ini sangat
diyakini mendukung terhadap program Go Green yang digalakan oleh dunia.
Padatnya Surabaya dan dengan segala aktifitas di dalamnya membuat
masyarakatnya sedikit kurang perduli terhadap kelestarian lingkungan.
maka kemudian wisata alam Mangrove di buat di antara hiruk pikuk kota
Surabaya.
Mangrove Forest Surabaya Indonesia in
Hutan Mangrove Surabaya
jalan kayu via : nizar@indonesiain4k.com
Mangrove merupakan hutan bakau. Pohon-pohon bakau ini tumbuh dan
ditanam di sekitar pantai yang berfungsi untuk menahan erosi agar tidak
terjadi abrasi. Dengan adanya tanaman bakau ini, bisa menghambat
derasnya air laut yang menuju daratan, sehingga dapat mencegah bencana
alam.
Jalan kayu bagian depan via :diarysivika.com
menanam bibit mangrove via : wisatajatim.info
Akhir-akhir ini, wisata mangrove sedang populer. Di
Indonesia, wisata mangrove yang paling terkenal adalah wisata alam
Pantai Indah Kapuk, Jakarta dan Nusa Penida, Bali. Kedua mangrove ini
gaungnya juga sudah terkenal sampai wisatawan asing.
Lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo berada di Jl.
Raya Wonorejo No. 1, Rungkut, Surabaya. jika rutanya berawal dari
Bandara Internasional Juanda, untuk sampai di Ekowisata Mangrove
Wonorejo dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 40 menit atau sejauh
17.4 km melalui Jalan Tol Waru-Juanda. wisata Hutan Mangrove Wonorejo
membuktikan bahwa Surabaya masih peduli dengan kelestarian lingkungan.
Dengan keberadaan Hutan Mangrove Wonorejo ini, Pemerintah Kota Surabaya
berharap dapat mengurangi abrasi yang terjadi Pantai Timur Surabaya.
berbicara masalah kepedulian terhadap lingkungan kawasan hutan mangrove
ini kerap dijadikan berbagai lembaga untuk sarana pendidikan dalam hal
menjaga kelestarian alam dengan melakukan penanaman serta pembudidayaan
mangrove di kawasan hutan. Maka tidak heran jika tempat wisata yang
terletak di area hutan seluas kuran lebih 200 hektar sudah semakin
rimbundan hijau dari sebelumnya. yang terpenting dengan semakin
membaiknya hutan lindung ini menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi 30
spesies binatang yang dilindungi, yang salah satunya adalah kera ekor
panjang. Hutan mangrove ini juga kerap dijadikan jujukan persinggahan
sejumlah burung pantai.
Tempat wisata ini memang sangat bagus dan harusnya
ditiru oleh daerah-daerah lain. Meski tidak dapat dipungkiri tempat
wisata ini sebenarnya masih dalam tahap pengembangan maka jangan heran
nantinya jika jalan menuju lokasi sedikit kurang nyaman karena masih ada
sedikit jalan yang belum di aspal. namun semua akan terbayarkan saat
para wisatawan sampai di lokasi menikmati hijaunya mangrove dan ke
indahan lainnya yang akan memanjakan mata dan hati pengunjungnya.
Kesan pertama mungkin akan bingung jadi sampai di depan lokasi akan ada
tukang parkir yang tentunya memberikan karcis parkiran, dengan membayar
di muka secara kontan @Rp 2000 motor aman untuk di parkir. selanjutnya
langsung menuju lokasi mangrove sehingga lebih terpuaskan saat menikmati
wisata ini.
Titik yang pertama berada di pintu masuk yang dilengkapi dengan pendopo
yang bisa anda gunakan untuk berisitirahat. Dari sini, kawasan hutan
masih belum terlihat sehingga harus berjalan ke dermaga, tempat
kapal-kapal yang membawa anda ke kawasan hutan berada. Jangan lupa untuk
membawa bekal makanan dan miuman karena di sekitar hutan tidak ada
penjual makanan ataupun minuman. Untuk masuk ke kawasan Ekowisata
Mangrove Wonorejo anda akan dikenai tiket masyuk sebesar Rp 25.000 untuk
dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Harga tiket ini sudah termasuk
ongkos kapal dan perahu yang mengantar anda menuju ke hutan. Sejumlah
kapal dan perahu telah disiapkan, mulai dari Kapal Jaya Samudra yang
berkapasitas 50-60 orang, Perahu berkapasitas 35 dan 40 orang dewasa,
dan speedboat yang berkapasitas 6 orang. Jika ingin menggunakan
speedboat maka anda dikenai tiket masuk sebesar Rp 300.000 untuk satu
kali perjalanan.
Jika memang ingin menikmati dan menyusuri semua tempat wisata Mangrove
sebaiknya jangan terlalu sore. karena tempat wisata ini cukup luas dan
juga waktu bukanya tidak terlalu lama yakni dari pukul 08.00 sampai
16-00. ada banyak titik dan spot bagus dan keren banget yang harus
dijumpai para wisatawan agar benar benar puas, dan itu membutuhkan waktu
yang tidak sedikit.
Selain itu juga ada jogging track yang bisa Anda gunakan untuk
mengabadikan momen bersama sahabat maupun keluarga. Jika Anda ingin
berwisata lebih jauh disini juga ada kapal besar yang siap mengantar
Anda jalan-jalan sampai ke Jembatan Suramadu. Cukup menarik bukan untuk
berwisata ke tempat ini?
tidak hanya menikmati keindahan mangrove yang ditata sedemikian rupa.
para wisatawan dapat menikmati hal lain yang tidak kalah menarik dari
itu semua yaitu menanam mangrove dan sajian kuliner disana. kegiatan
menanam mangrove atau pohon bakau di areal yang masih kosong. Hal ini
karena bakau juga dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi yang saat ini
bermanfaat untuk pembuatan sirup daun bakau atau hal lainnya.
Jangan takut kelaparan karena tempat wisata ini memiliki restoran
seafood yang unik dengan menu yang sangat segar karena langsung
ditangkap di area hutan tersebut. Menu istimewa tersebut adalah kepiting
yang langsung ditangkap dari kubangan lumpur di areal hutan. Di sini
bahkan anda bisa menangkap sendiri kepiting yang hendak anda makan.
Incoming search terms:
hutan mangrove surabaya
tiket masuk hutan mangrove surabaya
mangrove surabaya
wisata mangrove surabaya
tiket masuk mangrove surabaya
taman mangrove surabaya
mangrove
wisata hutan mangrove surabaya
mangrove wonorejo
hutan mangrove sby
14. Masjid Cheng Hoo, Masjid Unik Berbentuk Kelenteng di Surabaya
Warna merah, kuning dan hijau membalut bangunan yang terlihat seperti klenteng. Siapa sangka, bangunan ini adalah masjid. Masjid Cheng Ho, paduan unik dari China, Timur Tengah dan Jawa di Surabaya.
Masjid bernuansa Tionghoa ini terletak di Jalan Gading, Kecamatan
Genteng, Surabaya. Lokasinya sekitar 1 km sebelah utara Balaikota
Surabaya dan sekitar 100 meter dari Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa.
"Pengambilan nama Cheng Hoo ini sebagai bentuk rasa syukur dan
penghormatan segenap muslim di Surabaya dan Indonesia, terhadap
Laksamana, bahariawan asal China beragama Islam. Selama perjalanannya di
kawasan Asia Tenggara, Cheng Ho tidak hanya berdagang dan menjalin
persahabatan, tapi juga menyebarkan agama Islam di Indonesia," ujar Ta'mir Masjid Muhammad Cheng Ho, Ahmad Hariyono Ong kepada detiktravel, Selasa (9/7/2013).
Staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair)
Surabaya ini menceritakan, masjid Cheng Hoo didirikan atas prakarsa para
sesepuh, penasehat dan pengurus PITI (Pembina Iman Tauhid Islam).
Selain itu, pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa
Timur dan tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya juga diturutsertakan.
Peletakan batu pertama pada 15 Oktober 2001 bertepatan dengan Isra
Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Pembangunan masjid selesai pada 13 Oktober
2002. Kemudian diresmikan oleh Menteri Agama RI Prof Dr H Said Agil
Husein Al Munawar pada 28 Mei 2003.
Masjid yang bernama lengkap Masjid Muhammad Cheng Hoo ini berdiri di
atas lahan seluas 21x11 m2 dan luas bangunan utama 11x9 m2. Masjid yang
didominasi warna merah, kuning, hijau dengan ornamen bernuansa Tiongkok
lama ini memiliki 8 sisi di bagian atas bangunan utama.
Ketiga ukuran dan angka ada maknanya yakni, angka 11 adalah ukuran
Ka'bah saat baru dibangun. Sedangkan angka 9 melambangkan Walisongo.
Sedangkan 8 artinya melambangkan Pat Kwa (dalam bahasa Tionghoa artinya
keberuntungan atau kejayaan). Masjid Cheng Hoo ini mampu menampung
sekitar 200 jamaah.
"Perpaduan gaya Tiongkok dan Arab ini memang menjadi ciri khas Masjid
Cheng Hoo. Arsitektur Masjid Cheng Hoo diilhami Masjid Niu Jie di
Beijing," tuturnya sambil menambahkan, gaya Masjid Niu Jie seperti
bagian atap utama, bagian puncak dan mahkota masjid.
Masjid Cheng Hoo juga tidak melepaskan nuansa Timur Tengah seperti pintu
utama masjid. "Serta bergaya Jawa seperti tembok yang susunan batu
batanya terlihat," katanya.
Di sisi utara Masjid Cheng Hoo terdapat relief dan replika kapal dan wajah Laksamana Cheng Ho. Di lokasi ini, juga sering menjadi tempat foto para wisatawan.
Hariyono menerangkan, ada alasan kenapa dibangun relief dan replika
kapal dan Cheng Hoo. Pertama, ingin menunjukkan bahwa Muhammad Cheng Hoo
adalah pelaut, muslim dari Tionghoa yang taat, saleh dan utusan
perdamaian yang terpuji.
Masjid Cheng Hoo juga banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah
di Jawa Timur dan Indonesia. Ada yang dari Makassar, Jawa Barat, Jakarta
dan berbagai daerah lainnya. Banyak juga wisatawan dari mancanegara
baik yang muslim maupun non muslim. Ada dari Malaysia, Arab Saudi,
China, selandia Baru, Inggris, Afrika dan lainnya.
"Hampir semua negara di belahan dunia ini pernah berkunjung ke sini.
Kunjungan wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara rata-rata
sebulan bisa mencapai 1.500 sampai 2.000 orang," tuturnya.
Ia mengakui, wisatawan mancanegara baik yang muslim maupun non muslim terkagum-kagum dengan Masjid Cheng Hoo.
"Banyak wisatawan mancanegara yang non muslim mengira bangunan ini
adalah klenteng (rumah ibadat umat Tri Dharma). Tapi kita jelaskan bahwa
ini adalah masjid tempat ibadat umat Islam," jelasnya.
Kekaguman atas bangunan dan ornamen Masjid Cheng Hoo juga disampaikan
Yunus Kocsis asal Hungaria yang tinggal di Wigan, Inggris. Pemuda muslim
yang datang ke Indonesia bersama rekannya dari Indonesia seperti
Susilahudin Putra Wangsa dari Lombok, Sofan dari Kebaron Surabaya dan
rekan lainnya. Setelah menunaikan salat dzuhur, Yunus membawa kamera dan
melihat-lihat ornamen yang bernuansa Tiongkok.
"Dari kejauhan seperti bukan masjid. Ada yang berbeda dengan
masjid-masjid yang pernah saya lihat. Untuk memastikan apakah bangunan
itu masjid atau bukan, saya lihat di ujungnya (mahkota bangunan) apakah
ada bulan sabitnya," terang Yunus.
Pemuda 28 tahun yang rencananya menghabiskan waktu liburan musim
panasnya di Indonesia hingga Agustus ini mengaku kagum keberagaman
budaya di Indonesia. Termasuk bangunan Masjid Cheng Hoo.
"Arsitek bangunan masjid ini dapat menggambarkan keberagaman budaya," jelasnya.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Surabaya, bisa mampir ke Masjid Cheng
Hoo yang terletak di pusat Kota Surabaya. Di area masjid Cheng Hoo ini
juga terdapat prasasti tiga bahasa, Indonesia, Mandarin dan Inggris,
yang menjelaskan sejarah Laksamana Cheng Hoo di gedung kantor Yayasan
Haji Muhammad Cheng Hoo dan Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) di depan
sisi selatan Masjid Cheng Hoo.
Masjid Cheng Ho Surabaya adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang
berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya atau 1.000 m
utara Gedung Balaikota Surabaya. Masjid ini didirikan atas prakarsa para
sespuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad
Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di
Surabaya. Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakan batu pertama
15 Oktober 2001 bertepatan dengan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan pembangunannya baru dilaksanakan 10 Maret 2002 dan baru
diresmikan pada 13 Oktober 2002.
Masjid Cheng Ho, atau juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho
Surabaya, ialah bangunan masjid yang menyerupai kelenteng (rumah ibadah
umat Tri Dharma). Gedung ini terletak di areal komplek gedung serba guna
PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa Timur Jalan Gading No.2 (Belakang
Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa), Surabaya. Masjid ini didominasi
warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama.
Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan
patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak
pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap
bangunan masjid. Selain Surabaya, di Palembang juga telah ada masjid
serupa dengan nama Masjid Cheng Ho Palembang atau Masjid Al Islam
Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang dan di Banyuwangi dengan nama
Masjid Muhammad Cheng Hoo Banyuwangi.
Sejarah penamaan
Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Cheng Ho, Laksamana
asal Tiongkok yang beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia
Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, juga
menyebarkan agama Islam.
Pada abad ke 15 pada masa Dinasti Ming (1368-1643) orang-orang Tionghoa
dari Yunnan mulai berdatangan untuk menyebarkan agama Islam, terutama di
pulau Jawa. Yang kemudian Laksamana Cheng Ho (Admiral Zhang Hee) atau
yang lebih dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang pada tahun 1410
dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya mendarat di pantai
Simongan, Semarang. Selain itu dia juga sebagai utusan Kaisar Yung Lo
untuk mengunjungi Raja Majapahit yang juga bertujuan untuk menyebarkan
agama Islam.
Untuk mengenang perjuangan dan dakwah Laksamana Cheng Hoo dan warga
Tionghoa muslim juga ingin memiliki sebuah masjid dengan gaya Tionghoa
maka pada tanggal 13 Oktober 2002 diresmikan Masjid dengan arsitektur
Tiongkok ini.
Masjid Muhammad Cheng Hoo ini mampu menampung sekitar 200 jama'ah.
Masjid Muhammad Cheng Hoo berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter
persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Masjid Muhammad
Cheng Hoo juga memiliki delapan sisi dibagian atas bangunan utama.
Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Maknanya adalah angka 11
untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo
dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/ kejayaan dalam bahasa
Tionghoa).
Perpaduan Gaya Tiongkok dan Arab memang menjadi ciri khas masjid ini.
Arsitektur Masjid Cheng Ho diilhami Masjid Niu Jie (Ox Street) di
Beijing yang dibangun pada tahun 996 Masehi. Gaya Niu Jie tampak pada
bagian puncak, atau atap utama, dan mahkota masjid. Selebihnya, hasil
perpaduan arsitektur Timur Tengah dan budaya lokal, Jawa. Arsiteknya Ir.
Abdul Aziz dari Bojonegoro. (wikipedia)
15. Balai Pemuda Surabaya Sebagai Ruang Publik dari Masa Ke Masa
BALAI PEMUDA SURABAYA SEBAGAI RUANG PUBLIK DARI MASA KE MASA
Oleh : Eveline Y. Bayu
Melintasi jalan Gubernur Suryo Surabaya, mata kita akan tertuju pada
sebuah gedung bergaya ekletisisme (gaya campuran yaitu neo gothic,
renaissance dan klasika romanika) yang masih terawat. Gedung tersebut
dikenal dengan nama Balai Pemuda, merupakan salah satu bangunan cagar
budaya. Balai Pemuda bukan hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga
merupakan ruang publik kota sejak jaman Belanda hingga kini. Gedung
Balai Pemuda dalam perawatan bagian atapnya. Awalnya Balai Pemuda
bernama De Simpangsche Societeit (Simpangsche Club) yang artinya tempat
asosiasi kaum elite. De Simpangsche Societeit dibangun pada tahun 1907
oleh Wakan Westmaes di pojokan jalan Pemuda (dahulu Simpang) dan jalan
Yos Sudarso (dahulu Dijkermansstraat).
Tempat ini digunakan untuk pesta dansa, acara minum teh, bowling khusus
untuk orang Belanda. Di ruang makan De Simpangsche Societeit terdapat
meja makan yang berisi beragam makanan. Orang Belanda makan sambil
menikmati musik (piano dan cello). Penduduk pribumi dilarang masuk ke
dalam gedung De Simpangsche Societeit. Hal ini sesuai dengan tulisan
yang terdapat di depan gedung: VERBODEN VOOR HONDEN EN INLANDER
(Dilarang bagi orang pribumu dan anjing).
Tulisan tersebut masih utuh hingga sekarang. Beberapa meja makan, piano
dan barang lainnya sekarang menjadi koleksi Museum Suarabaya di jalan
Tunjungan. Piano yang digunakan untuk menghibur masyarakat Belanda di De
Simpangsche Societeit Meja makan yang digunakan di De Simpangsche
Societeit sekarang tersimpan di Museum Surabaya Tugu dengan tulisan
VERBODEN VOOR HONDEN EN INLANDER di depan Balai Pemuda Surabaya Setelah
Indonesia merdeka dan Belanda meninggalkan Indonesia pada tahun 1945,
gedung De Simpangsche Societeit dikuasai oleh Pemuda Republik Indonesia
(PRI) dan juga dijadikan markas Pemuda Arek-Arek Suroboyo.
Pada tahun 1950 gedung ini dikuasai oleh Penguasa Militer Propinsi Jawa
Timur dan sebagai pelaksana Penguasa Militer adalah KMKB Surabaya. Pada
tanggal 12 Desember 1957 Komandan KKMB Surabaya menyerahkan gedung De
Simpangsche Societeit kepada Ketua Dewan Pemerintah Daerah Kota Praja
Surabaya. Selanjutnya Pemerintah Daerah menggunakan gedung ini sebagai
balai pertemuan umum (untuk pesta, rapat, seminar dan pameran) dan
mengganti namanya dengan Balai Pemuda. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Surabaya bekerjasama dengan Surabaya Tourism Promotional Board (STPB)
menjadikan Balai Pemuda sebagai bangunan cagar budaya. Surabaya Tourism
Promotional Center (STIC) yang merupakan pusat informasi bagi para
wisatawan juga berada di gedung Balai Pemuda. Saat terjadi G30S/ PKI
tahun 1965, Balai Pemuda menjadi saksi kegiatan para pemuda yang
tergabung dalam Front Pemuda. Saat itu Balai Pemuda digunakan sebagai
markas Front Pemuda, KAMI dan KAPPI.
Tahun 1971 – 1972 bagian timur gedung Balai Pemuda mengalami kerusakan.
Walikotamadya Surabaya, R. Soekotjo merubah gedung ini dan selesai pada
tahun 1972 dan dikenal dengan nama Balai Pemuda Mitra. Pada tahun 1974
Balai Pemuda digunakan sebagai sekretariat Federasi Pemuda Indonesia dan
KNPI. Pada tahun 1960an – awal 1980an banyak musisi jazz yang tampil
secara rutin di Balai Pemuda, salah satunya adalah Buby Chen. Tahun
1980an hingga sekarang bagian utara Balai Pemuda digunakan untuk tempat
Dewan Kesenian Surabaya (DKS) sebagai Pusat Pagelaran Kesenian Surabaya
(PPKS). Disini sering diadakan pameran lukisan. Ruang yang digunakan
untuk DKS dan pameran lukisan Pada bulan Juni 2009 Pemerintah Surabaya
bekerja sama dengan House of Sampoerna (dari PT Sampoerna) mengadakan
rute wisata cagar budaya yang dikenal dengan nama Surabaya Heritage
Track Bus secara cuma cuma dengan salah satu rutenya ialah Balai
Pemuda.
Di halaman parkir Balai Pemuda akan terlihat sebuah bis dengan tulisan
Surabaya Shopping and Culinary. Sejak bulan November 2013 Pemerintah
Surabaya mulai mengoperasikan bis wisata Surabaya Shopping and Culinary
dengan rute Balai Pemuda - Balai Kota Pemerintah Kota Surabaya - Undaan -
Pasar Atom - Pegirian - Masjid Ampel - lTC - Jl. Walikota Mustajab/
Ondomohen - Ketabang Kali - Simpang Dukuh - Balai Pemuda. Selain itu ada
rute baru mulai Maret 2015 yaitu Balai Pemuda - Balai Kota - Taman
Ekspresi - Tugu Pahlawan - Museum Kesehatan - Museum BI - Jembatan Merah
Plaza. Biaya yang dikenakan untuk satu kali perjalanan ialah Rp 7.500/
orang. Rumah Bahasa diresmikan pada bulan Februari 2014. Tujuannya ialah
memberikan pelatihan bahasa gratis kepada masyarakat Surabaya, terutama
supir taxi, supir bis, becak dan pelajar. Adapun kelas bahasa yang
disediakan ialah bahasa Inggris, Mandarin, Perancis, Jerman, Jepang,
Thailand, Arab, Belanda, Korea, Jawa, Indonesia dan Rusia. Rumah Bahasa
buka setiap hari kecuali hari libur nasional. Selain itu Rumah Bahasa
juga memberikan konsultasi di bidang investasi, perdagangan dan jasa,
Koperasi dan UMKM, ketenagakerjaan, informasi dan teknologi.
Disini juga disediakan buku-buku yang bertema bahasa, traveling dan
ekonomi. Bagian dalam Rumah Bahasa. Tampak luar Rumah Bahasa di Balai
Pemuda Surabaya Perpustakaan umum diresmikan pada bulan Mei 2014.
Perpustakaan umum kota Surabaya buka setiap hari hingga pukul sembilan
malam, kecuali hari libur nasional. Semua orang dapat menjadi anggota
perpustakaan ini secara gratis. Berbagai koleksi buku tertata rapi
disini, seperti buku pertanian, ekonomi, management, sejarah, agama,
arsitektur dan interior, hobby, kerajinan tangan, psikologi, etika,
komik, komputer, kesehatan dan kedokteran, buku pelajaran dan novel.
Disini juga disediakan ruang khusus bagi anak anak (Children Library dan
Children Play Land), BI Corner dan Korean Corner. Pada siang hari
perpustakaan ini ramai dikunjungi pelajar sepulang sekolah. Sepulang
sekolah diadakan bimbingan belajar gratis untuk pelajaran matematika,
bahasa Inggris, bahasa Korea, Biologi, bahasa Indonesia. Tampak depan
Perpustakaan Umum di Balai Pemuda Surabaya Masjid dengan lahan parkir di
Balai Pemuda Balai Pemuda sebagai ruang publik telah menjadi saksi
kehidupan masyarakat Surabaya sejak jaman penjajahan Belanda. Awalnya
sebagai tempat hiburan masyarakat Belanda, kemudian beralih fungsi
menjadi markas organisasi kepemudaan dan politik. Sampai akhirnya
menjadi tempat pengembangan seni, ruang pameran, sumber informasi
pariwisata, perpustakaan dan pendidikan bahasa. Disamping itu Balai
Pemuda juga menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Surabaya. Terima
kasih kepada Pemerintah Surabaya yang telah merawat Balai Pemuda dan
memberi manfaat bagi masyarakat Surabaya. Semoga bangunan cagar budaya
lainnya di seluruh Indonesia dapat dirawat dengan baik dan dimanfaatkan
sebagai ruang publik untuk kesejahteraan rakyat.
0 komentar:
Post a Comment