Tari Kolosal Hingga Seniman Mancanegara di Borobudur International Festival 2017
Siapa tak kenal Borobudur? UNESCO – Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) – menetapkan candi Budha tersebut sebagai warisan budaya dunia. Sementara pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata memasukkan Borobudur dalam daftar sepuluh tujuan wisata prioritas di Indonesia. Menandai kemasyhuran Borobudur hingga tingkat dunia itu, tahun ini pemerintah Jawa Tengah kembali menghelat Borobudur International Festival (BIF).BIF 2017 akan digelar pada 28 hingga 30 Juli mendatang di Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Ini adalah BIF keempat setelah tiga perhelatan sebelumnya, pada tahun 2003, 2009 dan 2013 bersamaan dengan momentum Visit Jawa Tengah, menuai sukses dan menunjukkan pertumbuhan positif.
Para seniman dari Jepang, Tiongkok dan India bakal turut serta menyemarakkan BIF 2017. Tentunya dukungan utama diperoleh dari seniman dalam negeri dari berbagai daerah. Beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang mendukung di antaranya, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Jepara, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Rembang, Kabupaten Magelang, dan lain-lain. Akan datang pula dukungan dari Kabupaten Lumajang, Jawa timur dan dari Banten. Para seniman akan menyuguhkan pertunjukan tari kolosal bertajuk “Spirit of Bodobudur” serta musik spesial “Sound of Borobudur”.
“Festival ini merupakan wadah bagi para seniman untuk menampilkan kreatifitas. Seniman-seniman dalam dan luar negeri akan menampilkan pertunjukan terbaiknya,” kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabudin. Menurutnya, tujuan utama BIF adalah untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia, destinasi Jawa Tengah, dan Candi Borobudur.
Selain itu juga mempererat persahabatan antar bangsa melalui seni dan budaya, juga mengkolaborasikan pertunjukan seni budaya lokal dan seni budaya internasional. Meningkatkan jumlah kunjungan, lama tinggal, dan nilai belanja wisatawan di Jawa Tengah, menumbuhkan partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata, serta mempromosikan destinasi dan produk wisata Jawa Tengah.
Penyelenggara BIF akan membuka berbagai acara pendukung festival. Informasi seputar BIF 2017 bisa didapatkan melalui twitter @disporaparjtg dan @visitjawatengah. Pameran Produk Unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah akan dimulai Jumat (21/7) pagi. Wisatawan dapat mengunjungi stan-stan Pameran TTI di dekat panggung utama di lapangan Lumbini.
Kawasan Wisata Borobudur akan semarak beberapa hari sebelum puncak acara festival, dengan serangkaian acara pendukung lainnya, mulai Sabtu (22/7). Seperti event bersama yang diikuti kabupaten/kota eks Karesidenan Kedu, Festival Desa Wisata, Festival Pesona Satwa yang bertempat di Mungkid, Kabupaten Magelang. Berbagai acara pendukung lainnya adalah sarasehan Forum Komunikasi Desa Wisata, pelatihan pramuwisata, wayang kulit, festival gamelan, festival permainan rakyat, lomba-lomba, dan fam trip bagi delegasi kesenian luar negeri, luar provinsi dan komunitas fotografi.
Candi Borobudur merupakan ikon sekaligus magnet kunjungan wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Gelaran BIF diharapkan dapat mendukung pencapaian target 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2019. Pada tiga BIF sebelumnya itu, terjadi peningkatan jumlah dan durasi tinggal wisatawan. Berkat festival ini, wisatawan bertahan hingga malam hari di Borobudur untuk menyaksikan rangkaian acara yang ditampilkan. Secara khusus BIF juga ditujukan untuk mencapai dua juta kujungan wisatawan mancanegara ke Borobudur.
0 komentar:
Post a Comment